REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap Dewi Astutik alias Mami saat menuju lobi hotel di Sihanoukville, Kamboja. Dewi dikenal sebagai buronan internasional dan aktor intelektual penyelundupan 2 ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025.
Penangkapan Dewi dilakukan bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI di Kamboja, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI serta Bea dan Cukai. Dewi Astutik tercatat terlibat beberapa kasus besar tahun 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent.
"Penangkapan Dewi Astutik ini dilakukan di Sihanoukville, Kamboja, melalui operasi senyap lintas negara," kata Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto dalam keterangannya pada Kamis (4/12/2025).
Dewi Astutik memulai bisnisnya pada 2023 dan beroperasi di Golden Triangel (Thailand, Myanmar, Laos). Dewi merekrut WNI yang tidak memiliki kerja di Kamboja dijadikan sebagai kurir.
"Mereka beroperasi di Laos, Hongkong, Korea, Brasil, hingga Ethiopia. Sampai saat ini Dewi termasuk ke dalam jaringan Kamboja, Nigeria, dan Brasil," ujar Suyudi.
Operasi ini mendapat dukungan dari Atase Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI dalam pemetaan pergerakan lintas negara serta koordinasi regional. Adapun proses diplomasi dan pemenuhan legalitas pemindahan tersangka difasilitasi oleh KBRI Phnom Penh. Kemudian kerja sama dijalin dengan Wakil Kepala Kepolisian Nasional Kamboja, Chuon Narin, beserta jajarannya yang membantu proses penangkapan dan pengamanan di lapangan.
"Dewi Astutik, yang juga menjadi buronan Korea Selatan, diamankan saat menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville," ujar Suyudi.
Suyudi menyebut penangkapan Dewi berlangsung tanpa "drama".
"Operasi berlangsung cepat, presisi, dan tanpa menimbulkan gangguan publik," ujar Suyudi.
Penangkapan ini tak hanya dilakukan kepada Dewi. Sebab saat itu Dewi diduga tengah bersama kekasihnya.
"Ditangkap bersama seorang lelaki asal Pakistan berinisial AH, diduga sebagai kekasih dari Dewi Astutik," ujar Suyudi.
Setelah ditangkap, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses verifikasi identitas dan penyerahan resmi antarotoritas.
Setiba di Indonesia, Dewi Astutik menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi ke sejumlah negara. Jejaring ini diketahui beraktivitas dalam pengambilan dan distribusi narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, menuju Asia Timur dan Asia Tenggara.
"Penindakan tidak berhenti pada penangkapan, tetapi akan berlanjut pada pembongkaran seluruh struktur jaringan yang selama ini beroperasi secara masif dan terorganisir," ucap Suyudi.

19 hours ago
6











































