BSI Gandeng Bank Brunei Kerja Sama Rp 405 Miliar, Dorong Perdagangan Syariah ASEAN

8 hours ago 5

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) dalam kerja sama Islamic Risk Participation yang diproyeksikan mendorong transaksi syariah antarnegara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) dalam kerja sama Islamic Risk Participation yang diproyeksikan mendorong transaksi syariah antarnegara hingga 25 juta dolar AS atau sekitar Rp 405 miliar pada 2025. Perjanjian ini memungkinkan kedua bank syariah melakukan transaksi risk participation berbasis portofolio letter of credit (L/C).

Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, menyatakan kerja sama ini merupakan bagian dari strategi ekspansi internasional BSI sekaligus penguatan produk keuangan syariah global. “Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan transaksi antarbanksyariah di bidang trade finance dan menjadi pintu gerbang untuk mendorong kerja sama di kawasan ASEAN,” kata Bob dalam keterangan yang diterima, Senin (30/6/2025).

BSI mencatatkan performa positif pada bisnis trade finance sepanjang 2024, dengan volume transaksi mencapai 1,3 miliar dolar AS atau naik 30,2 juta dolar AS secara tahunan. Transaksi tersebut didominasi oleh aktivitas ekspor, impor, dan supplier financing. Dengan kolaborasi ini, BSI menargetkan potensi transaksi hingga 25 juta dolar AS pada 2025, sekaligus memperkuat eksistensi di pasar syariah internasional.

“Saat ini BSI sudah masuk 10 besar bank syariah global dari sisi kapitalisasi pasar. Kolaborasi dengan BIBD ini akan semakin memperkuat posisi BSI di kancah internasional dan bersama-sama menjadi motor penggerak bagi perkembangan industri keuangan syariah di level regional dan global,” ucap Bob.

BSI saat ini telah memiliki kantor cabang luar negeri di Dubai, Uni Emirat Arab, yang beroperasi sejak 2023. Selain itu, BSI juga telah mengantongi izin membuka kantor cabang di Arab Saudi yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2026, dengan fokus pada layanan haji, umrah, dan jamaah asal Indonesia.

Penandatanganan kerja sama ini merupakan bagian dari rangkaian BSI International Expo 2025, ajang internasional yang mengusung tema Engaging Indonesia in the Global Halal Industry. Kegiatan ini memfasilitasi kolaborasi pelaku usaha, investor, dan konsumen untuk mendorong ekosistem halal Indonesia melalui tiga pilar utama: pameran, seminar, dan business matching.

Read Entire Article
Politics | | | |