REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) mengumumkan perubahan besar dalam kalender kompetisi sepak bola Afrika. Mulai 2028, Piala Afrika (Africa Cup of Nations/AFCON) akan digelar dengan siklus empat tahun dari sebelumnya dua tahun. Selain itu, CAF juga akan meluncurkan kompetisi baru bertajuk African Nations League (Liga Bangsa-Bangsa Afrika) pada 2029.
Pengumuman tersebut disampaikan Presiden CAF Patrice Motsepe dalam konferensi pers akhir pekan lalu, menjelang pelaksanaan Piala Afrika 2025 yang akan digelar di Maroko.
Motsepe memastikan Piala Afrika 2027 yang akan diselenggarakan di Uganda, Kenya, dan Tanzania tetap berjalan sesuai rencana. Namun, edisi berikutnya yang semula dijadwalkan pada 2029 akan dimajukan ke tahun 2028. Setelah itu, Piala Afrika selanjutnya akan digelar pada 2032.
Perubahan kalender tersebut membuka ruang bagi penyelenggaraan edisi perdana African Nations League pada 2029. Menurut Motsepe, kompetisi baru ini akan melibatkan seluruh 54 anggota CAF yang dibagi ke dalam empat zona geografis. Pertandingan dijadwalkan berlangsung pada September dan Oktober, dengan partai final digelar pada November.
“Akan ada kompetisi setiap tahun di mana para pemain terbaik Afrika yang bermain di Eropa dan berbagai belahan dunia lainnya akan kembali berkumpul dan bermain di benua ini,” ujar Motsepe.
Ia mengakui penjadwalan Piala Afrika selama ini menjadi tantangan tersendiri, terutama karena padatnya kalender sepak bola global. Turnamen Piala Afrika 2025 sendiri sempat diundur dari rencana awal musim panas agar tidak berbenturan dengan Piala Dunia Antarklub FIFA yang telah direformasi.
“Dengan format baru ini, akan ada kompetisi setara Piala Afrika setiap tahun. Para pemain terbaik Afrika di dunia akan tampil dan berkompetisi di level tertinggi di benua ini setiap tahun,” kata Motsepe.
Dalam kesempatan tersebut, Motsepe didampingi Sekretaris Jenderal FIFA, Mattias Grafstrom, yang menyebut kebijakan ini sebagai “keputusan bersejarah”. Grafstrom menegaskan, FIFA akan terus berkoordinasi dengan CAF untuk menyelaraskan kalender kompetisi internasional.
“Kami ingin terus berkomunikasi untuk mengoordinasikan tanggal-tanggal penting, seperti yang telah kami lakukan untuk edisi ini. Memang dibutuhkan waktu, tetapi pada akhirnya kompromi dapat dicapai dan diterima semua pihak,” ujar Grafstrom.
Perubahan siklus Piala Afrika dari dua tahun menjadi empat tahun juga membuat AFCON sejajar dengan Piala Eropa, yang juga akan digelar pada 2028. Selain itu, absennya Piala Afrika pada 2029 memastikan tidak terjadi benturan dengan Piala Dunia Antarklub edisi berikutnya.
Motsepe menegaskan, secara historis Piala Afrika merupakan sumber utama pendanaan bagi pengembangan sepak bola Afrika. Dengan struktur kompetisi baru, CAF optimistis akan memperoleh sumber daya finansial secara berkelanjutan setiap tahun demi mendorong kemajuan sepak bola di benua Afrika.
sumber : AP

2 hours ago
3













































