Cegah Kekerasan di Sekolah, Paramadina Inisiasi Edukasi di SMK Islam Al-Makiyah

14 hours ago 5

Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina melalui 14 mahasiswa baru-baru ini menggelar kegiatan bertajuk Sekolah Aman, Siswa Belajar dengan Nyaman: Edukasi Pencegahan Kekerasan di SMK Islam Al-Makiyah, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina melalui 14 mahasiswa baru-baru ini menggelar kegiatan bertajuk Sekolah Aman, Siswa Belajar dengan Nyaman: Edukasi Pencegahan Kekerasan di SMK Islam Al-Makiyah, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, Wahyutama, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kewajiban perguruan tinggi sekaligus perwujudan misi Universitas Paramadina untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok marginal.

“Edukasi kekerasan yang diambil dalam kegiatan kali ini menurut saya tema yang sangat penting dan mungkin juga satu-satunya yang dilakukan di satuan pendidikan. Akhir-akhir ini kita mendengar berbagai kasus kekerasan hingga menyebabkan kematian sehingga kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan,” kata Wahyutama dalam keterangan, Kamis (4/12/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Komisioner Komnas Perempuan, Daden Sukendar, berbagi mengenai pentingnya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023.

“Itu bisa dijadikan bagian dari ekstrakurikuler. Mungkin juga bisa menjadi pilot project. Kami punya buku tentang standar kawasan bebas kekerasan dan itu bisa diterapkan di sekolah. Nantinya bukan hanya untuk menanggulangi kekerasan yang terjadi, tetapi bisa menjadi ekstrakurikuler unggulan,” ujar Daden.

“Nantinya para siswa dapat didorong untuk melakukan sosialisasi tentang kekerasan kepada teman-temannya. Ini juga bisa menjadi strategi sekolah untuk penerimaan siswa baru. Ini ramuan khusus yang bisa meningkatkan eksistensi sekolah,” sambungnya.

Ia juga menyatakan kesediaan Komnas Perempuan mendukung tindak lanjut program tersebut. “Nanti kita bisa berdiskusi, bisa mengundang Komnas Perempuan atau datang ke kantor Komnas Perempuan. Kami sangat terbuka menjadikan pilot project sekolah swasta yang memiliki ekstrakurikuler TPPK karena saat ini baru ada di tingkat kampus,” kata Daden.

Read Entire Article
Politics | | | |