Di Tengah Geopolitik Dunia tak Menentu, Negara ASEAN Mempunyai Kekuatan Tersendiri

14 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR—Meskipun negara-negara Asia Tenggara berada di bawah tekanan untuk berpihak dalam dinamika global, ASEAN memilih non blok, dengan menjunjung nilai-nilai dasar seperti netralitas, persatuan, dan saling menghormati.

Kekuatan ASEAN terletak pada kemampuannya untuk bersatu dan bertindak sebagai jembatan antarkekuatan global demi menjaga stabilitas dan kemakmuran bersama.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ketika menjadi Guest Lecture di Universiti Malaya, dengan Topik “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity”, di Auditorium Faculty of Business & Economics, Rabu (30/4/25).

“Saya senang berada di sini bersama begitu banyak mahasiswa cerdas dari Malaysia, seluruh ASEAN dan bahkan dunia. Saya menganggap pemaparan ini sebagai perjalanan yang kita lalui bersama,” ungkap Ibas mengawali dengan penuh semangat.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini kemudian menyoroti bagaimana keadaan geopolitik dunia saat ini.

“Kita hidup di masa perubahan besar di seluruh dunia. Setiap hari kita melihat peristiwa besar yang memengaruhi semua orang, bahkan kita di Asia Tenggara. Contoh yang jelas adalah perang Rusia-Ukraina. Meskipun konflik itu jauh dari Malaysia dan Indonesia, namum memengaruhi kita. Konflik itu telah membuat harga minyak dan pangan semakin tinggi.”

Ketegangan Amerika Serikat dan Tiongkok juga Ibas sorot sebagai elemen dunia multipolar yang memaksa banyak negara berkembang berada dalam tekanan untuk memilih pihak.

Namun pada kesempatan ini, dia menyatakan bahwa ASEAN dengan prinsip netralitas dan persatuan, menjadi nilai dasar, secara konsisten menolak tekanan untuk berpihak dalam konflik adikuasa.

“Sekarang dengan beberapa negara adikuasa, bukan hanya satu atau dua. Karena persaingan ini, negara seperti Malaysia, Indonesia terkadang merasa tertekan untuk memilih satu pihak. Namun jawaban ASEAN pada dasarnya adalah tidak.”

BACA JUGA: Abbas Gembosi Pejuang Gaza yang Korbankan Jiwa Raga, Akhir Keruntuhan Otoritas Palestina?

“Tidak, terima kasih. Kami tidak ingin memihak di antara negara-negara besar. Keamanan kami berasal dari persatuan dan netralitas. Kami mengingat nilai-nilai dasar ASEAN, yaitu netralitas, persatuan, dan saling menghormati,” tegasnya melanjutkan.

“Kami ingin berteman dengan semua orang dan tidak bermusuhan dengan siapa pun. Di Indonesia, kami sering mengatakan sejuta teman dan nol musuh, ‘A Million Friends and Zero Enemies’. Artinya, kami lebih memilih dialog dan kerjasama daripada konflik.”

Read Entire Article
Politics | | | |