Ekonomi Kreatif Lokal Butuh Dukungan Investasi Berkelanjutan

8 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengembangan ekonomi kreatif lokal dinilai membutuhkan dukungan investasi yang berkelanjutan, agar mampu bertahan dan tumbuh di tengah tantangan global dan ketidakpastian ekonomi.

Hal itu menjadi pokok bahasan dalam Webinar Nasional bertajuk “Cerdas Berinvestasi Membangun Ekonomi Kreatif Lokal” yang digelar secara daring oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda (FEB UNIDA), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/7).

Webinar itu menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang, yakni Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana, Guru Besar Universitas Negeri Medan Prof Dr Indra Maipita, serta pelaku UMKM lokal Maulita Putri. Diskusi ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dan latar belakang.

Dalam pemaparannya, Ilham Permana mengungkapkan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan data, Indonesia menempati posisi ketiga dunia dalam kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.

“Kontribusi sektor ini terhadap PDB diperkirakan mencapai Rp1.532 triliun pada tahun 2024, dengan lebih dari 26 juta tenaga kerja terserap,” ujarnya.

Namun, menurutnya lagi, pertumbuhan sektor ini tidak akan optimal tanpa investasi yang terarah dan berkelanjutan, terutama di tingkat lokal.

Ilham juga mendorong generasi muda untuk terlibat secara aktif dalam sektor kreatif, yang dinilainya memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi masa depan.

Senada dengan itu, Prof Dr Indra Maipita menekankan pentingnya technopreneurship sebagai pendekatan strategis dalam menghadapi era digital dan Society 5.0.

Ia menyoroti empat tantangan utama yang masih dihadapi pelaku usaha rintisan, yakni akses pembiayaan, keterbatasan infrastruktur digital, kekurangan tenaga kerja terampil, dan regulasi yang belum adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Investasi bukan hanya soal modal, tapi juga soal ekosistem yang mendukung inovasi dan keberlanjutan,” ujarnya.

Pelaku UMKM lokal, Maulita Putri menambahkan bahwa ketahanan bisnis di tengah krisis sangat ditentukan oleh kemampuan adaptasi dan pemanfaatan peluang. Ia menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan pemahaman terhadap kebutuhan pasar.

“Yang dibutuhkan pelaku UMKM bukan sekadar dana, tapi investasi yang mendampingi proses pengembangan usaha secara berkelanjutan,” katanya.

Webinar ini menyoroti perlunya sinergi antara sektor pendidikan, legislatif, dan pelaku usaha untuk membangun ekonomi kreatif yang kuat dari akar rumput.

Penyelenggara kegiatan menyatakan bahwa hasil diskusi akan dirangkum dan dijadikan bahan rekomendasi kepada pemangku kepentingan, khususnya di wilayah Bogor.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |