REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ekspor produk halal Indonesia ternyata masih bergantung pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Cina. Negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) yang selama ini dianggap sebagai pasar utama produk halal, belum digarap secara maksimal.
Berdasarkan data yang disusun Office of Chief Economits (Kantor Ekonom) Bank Syariah Indonesia (BSI), jumlah ekspor produk halal RI ke negara-negara non-OIC seperti Amerika, China, dan India, mencapai 42,9 persen dari total nilai ekspor. Padahal, pasar ekspor OIC memiliki potensi yang besar mengingat tingginya tingkat konsumsi jumlah penduduk Muslim.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, Indonesia belum memaksimalkan peluang di kawasan OIC. Menurut Banjaran, masih ada hambatan tarif dan nontarif yang membuat pelaku usaha lebih memilih pasar tradisional.
“Tantangan Indonesia itu memang diversifikasi pasar ekspor. Selama ini dunia usaha masih lebih melihat Amerika dan Cina. Buying power di sana besar, sehingga mudah untuk mendapatkan pasar,” kata Banjaran kepada Republika seusai kegiatan BSI Sharia Economic Outlook 2026, di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Data tim ekonom BSI yang diolah dari berbagai sumber resmi menunjukkan, Amerika Serikat menempati peringkat pertama sebagai pengimpor produk halal RI dengan nilai 7,54 miliar dolar AS. Nilai ekspor itu tanpa memasukkan komoditas minyak kelapa sawit.
Setelah AS, negara tujuan ekspor produk halal terbesar kedua adalah Cina dengan nilai 4,4 miliar dolar AS. Adapun di urutan ketiga adalah India dengan nilai ekspor 1,23 miliar dolar AS.
Mayoritas produk halal RI yang diekspor ke Amerika, Cina, dan India adalah makanan minuman halal. Jumlahnya sebesar 77,3 persen. Sedangkan fesyen muslim sebesar 22,1 persen.
Jika dikategorikan per jenis produk ekspor, fesyen muslim paling banyak diekspor ke AS, Jepang, dan Korea Selatan. Farmasi halal ke India, Filipina, dan Jepang. Sedangkan kosmetik halal mayoritas diekspor ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.

10 hours ago
5











































