Gara-Gara Xiaomi SU7 Kecelakaan, China Haramkan Fitur Mengemudi Otonom Berlebihan di Iklan Mobil!

17 hours ago 4

loading...

Kondisi Xiaomi SU7 yang terbakar karena kecelakaan yang melibatkan fitur ADAS. Foto: ist

JAKARTA - Pemerintah China melarang produsen mobil menggunakan istilah "mengemudi pintar" dan “mengemudi otonom” ketika mereka mengiklankan fitur bantuan pengemudi. Bahkan, mereka juga akan memperketat aturan seputar peningkatan teknologi tersebut. Apa alasannya?

Mandat terkait iklan kendaraan ini disampaikan oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China dalam pertemuan dengan hampir 60 perwakilan dari produsen mobil belum lama ini.

Langkah ini menyusul kecelakaan fatal yang melibatkan sedan terlaris Xiaomi SU7 pada Maret 2025 silam yang memicu kekhawatiran luas mengenai keselamatan kendaraan.

Temuan awal menunjukkan mobil Xiaomi terbakar setelah menabrak tiang beton di pinggir jalan dengan kecepatan 97 kilometer per jam, beberapa detik setelah pengemudinya mengambil alih kendali dari sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut (ADAS - Advanced Driving Assistance System).

Berdasarkan aturan yang diperbarui, produsen mobil tidak lagi diizinkan untuk menguji dan meningkatkan ADAS mereka melalui pembaruan perangkat lunak jarak jauh untuk kendaraan yang telah dikirimkan kepada pelanggan tanpa persetujuan.

Mereka sekarang sdiwajibkan untuk melakukan pengujian yang memadai untuk memverifikasi keandalan dan mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang sebelum melakukan update.

Huawei, yang memasok ADAS-nya ke setidaknya tujuh merek termasuk Audi di China, termasuk di antara perusahaan yang menghadiri pertemuan tersebut.

Langkah regulasi ini muncul ketika produsen mobil berlomba-lomba meluncurkan model-model baru yang dilengkapi dengan ADAS, mengunggulkan kemampuan "mengemudi pintar" sebagai poin penjualan utama.

BYD meluncurkan setidaknya 21 model mobil pada bulan Februari dengan harga kurang dari USD10.000 (sekitar Rp 160 juta) yang dilengkapi dengan fitur "mengemudi pintar" gratis. Banyak pesaingnya termasuk Leapmotor dan Toyota mengikuti jejaknya, memperkenalkan kendaraan terjangkau dengan fitur serupa.

Pusat penelitian keselamatan lalu lintas Kementerian Keamanan Publik China mengatakan pada bahwa produsen mobil yang menyesatkan konsumen dengan membuat-buat atau melebih-lebihkan fungsi bantuan pengemudi dalam iklan dapat dikenakan denda lima hingga sepuluh kali lipat biaya iklan atau izin usahanya dicabut.

Read Entire Article
Politics | | | |