Kadispenal: KRI Sutedi Senoputra Tembak Tiga Kapal Nelayan Sesuai Prosedur

10 hours ago 4

epala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Tunggul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Tunggul mengatakan, tindakan penembakan yang dilakukan prajurit TNI AL terhadap nelayan di Perairan Palembang, Sumatra Selatan, sudah sesuai prosedur. Tunggul menjelaskan, peristiwa penembakan nelayan itu terjadi pada Sabtu (12/7), ketika KRI Sutedi Senoputra-378 sedang berpatroli di Perairan Tenggara Tanjung Jabung.

Di tengah patroli, personel TNI AL melihat sejumlah kapal yang melakukan aktivitas mencurigakan. "Terlihat kontak tiga kapal nelayan kecil sedang menambatkan tali di buritan tongkang sehingga diduga adanya tindak ilegal," jelas Tunggul menanggapi beredarnya rekaman video di media sosial dengan narasi prajurit TNI AL menembaki kapal nelayan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Berdasarkan kecurigaan tersebut, kata dia, personel KRI Sutedi Senoputra-378 memberikan peringatan agar kapal nelayan itu menghentikan aktivitasnya. Dari tiga kapal tersebut, dua kapal mencoba melarikan diri, yakni Kapal Motor (KM) Aqshal dan KM Aqshal 2.

Saat diperingatkan untuk berhenti, KM Aqshal malah memberikan perlawanan dengan mengarahkan kapalnya ke arah KRI Sutedi Senoputra-378 untuk ditabrakkan. "Selanjutnya KRI Sutedi Senoputra-378 melepaskan tembakan peringatan pertama menggunakan peluru hampa, namun KM Aqshal tidak mengindahkan instruksi tersebut. Sementara pada saat bersamaan KM Aqshal 2 terus melarikan diri menuju daratan," jelas Tunggul.

Karena peringatan tidak digubris, tim dari KRI Sutedi Senoputra-378 akhirnya menurunkan dua tim Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) untuk mengejar dua kapal tersebut. Sama seperti KM Aqshal, KM Aqshal 2 juga tidak mempedulikan peringatan petugas dan tetap melarikan diri. Akhirnya, petugas pun melepaskan beberapa tembakan ke arah KM Aqshal 2.

"Tim VBSS 1 melepaskan tembakan dengan peluru karet butir ke arah KM Aqshal 2, namun KM Aqshal 2 yang diawaki lima orang ABK tetap menambah kecepatan ke arah daratan dengan kondisi satu orang terkena peluru karet," ucap Tunggul.

Read Entire Article
Politics | | | |