Ketua MUI Asrorun Niam: Para Mantan Presiden Layak Jadi Pahlawan Nasional

7 hours ago 3

loading...

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Niam Sholeh mengatakan, semua mantan Presiden Indonesia layak menjadi pahlawan nasional. Foto/Dok. MUI

JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Niam Sholeh mengatakan, semua mantan Presiden Indonesia layak menjadi pahlawan nasional . Menurutnya, saatnya Indonesia bersatu, saling mendukung, dan menguatkan untuk membangun bangsa bersama-sama.

Baginya, setiap zaman ada tokoh pahlawannya. Dengan demikian kita harus menghargai perjuangan para tokoh pemimpin bangsa, termasuk para mantan Presiden RI yang telah memimpin Indonesia. "Mereka adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia. Pak Karno, Pak Harto, Pak Habibi, dan Gus Dur, adalah para pemimpin bangsa yang layak menjadi pahlawan," kata Niam usai Konperensi Pers tentang persiapan Munas MUI di Kantor MUI, Selasa (4/11/2025). Baca juga: 40 Nama Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ada Soeharto, Gus Dur hingga Marsinah

Hal itu disampaikan Prof Niam mengomentari usulan Menteri Sosial terhadap 40 orang tokoh nasional untuk menjadi pahlawan. “Saya rasa itu langkah bagus ya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Dan usulan pahlawan dari para tokoh berbagai latar belakang itu menunjukkan kenegarawanan Presiden Prabowo untuk merangkul dan membangun harmoni serta kebersamaan,” ujar mantan aktivis mahasiswa 98 ini.

Guru Besar Bidang Fikih UIN Jakarta ini menjelaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Termasuk para pemimpin negara yang sudah mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

“Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November adalah untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemajuan bangsa. Dalam Islam, diperintahkan untuk mengingat jasa dan kebaikan orang yang telah wafat, terlebih itu adalah pemimpin yang secara nyata telah berjasa dan menanam kebaikan bagi bangsa," tegasnya.

Read Entire Article
Politics | | | |