Kisah Penyuluh Agama di Subang Sukseskan 'Satu Knalpot Satu Pohon'

7 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Komunitas penggemar sepeda motor (bikers community) bukan hanya soal raungan mesin atau modifikasi sepeda motor. Mereka pun memiliki sisi spiritual yang bisa tumbuh bila didekati dengan cara yang tepat.

Di Subang, Jawa Barat, Ustaz Muchamad Arief Mulyadi S.HI mengemas dakwah dalam bahasa dan gaya yang akrab di dunia para bikers. Hal itu dilakukannya dengan menerapkan metode Syakilah yang berlandaskan pada Alquran surah al-Isra ayat ke-84.

قُلۡ كُلٌّ يَّعۡمَلُ عَلٰى شَاكِلَتِهٖؕ فَرَبُّكُمۡ اَعۡلَمُ بِمَنۡ هُوَ اَهۡدٰى سَبِيۡلًا

Artinya, "Katakanlah (Muhammad), 'Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing.' Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."

Menurut Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Subang itu, syakilah berarti 'kecenderungan' atau 'karakter bawaan' tiap individu. Metode dakwah ini mengajarkan bahwa setiap orang punya keunikan. Karena itu, seorang dai mesti menghargai latar belakang budaya dan karakteristik masyarakat sasaran dakwahnya.

Berdakwah di tengah komunitas Bikers Brotherhood 1% MC Subang, Ustaz Arief Mulyadi mengaplikasikan dakwah Syakilah dengan ajakan ekologis. Tidak sekadar rutin mengaji di basecamp komunitas bikers itu, melainkan juga merangkul mereka agar lebih meningkatkan kesadaran lingkungan.

Hal itu diwujudkan dengan gerakan "Satu Knalpot Satu Pohon." Tiap anggota Bikers Brotherhood 1% MC Subang diajak untuk menanam satu bibit pohon.

"Filosofinya sederhana, setiap penggunaan sepeda motor dikompensasi dengan satu pohon yang ditanam," ujar Ustaz Arief Mulyadi kepada Republika, Ahad (22/6/2025).

"Dari raungan knalpot, lahir pohon. Dari suara mesin, tumbuh amal," tambahnya.

Menurut penyuluh agama pada Kanwil Subang Kementerian Agama RI itu, umumnya anggota komunitas bikers mendukung gerakan "Satu Knalpot Satu Pohon." Buktinya, hingga pertengahan bulan Juni 2025, mereka telah menanam 534 bibit pohon di berbagai titik di Subang, termasuk Kampung Sumurrama, Pantai Putri Legon Kulon, dan halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup.

"Jenis pohon disesuaikan dengan kondisi wilayah: mahoni dan sengon untuk pegunungan, mangrove untuk pesisir, serta pohon buah untuk permukiman," kata Ustaz Arief.

Uniknya, para bikers tak hanya menanam, tapi juga merawat pohon yang sudah ditanam minimal selama enam bulan. Adapun bibit diperoleh dari swadaya anggota, program CSR sejumlah perusahaan, serta dukungan pemerintah daerah setempat. Gerakan ini tak hanya sejalan dengan nilai-nilai Islam, tetapi juga mendukung kebijakan pemerintah, termasuk Keputusan Menteri Agama RI Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menag 2025-2029.

Tak hanya soal lingkungan, lanjut Ustaz Arief, dakwah Syakilah juga melahirkan kepedulian sosial. Bersama dengan Bikers Brotherhood 1% MC Subang, pihaknya sudah melaksanakan santunan anak yatim, pemberian bantuan untuk korban bencana, hingga donor darah.

"Model ini potensial direplikasi untuk komunitas lain. Kuncinya: pahami budaya sasaran, sesuaikan pendekatan, dan tanamkan nilai Islam secara alamiah," katanya.

Read Entire Article
Politics | | | |