REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Krisis ekologi yang kian memburuk mendapatkan sorotan tajam dari Syekh Yusuf Al-Qaradhawi. Melalui buku Islam Agama Ramah Lingkungan, ia menekankan bahwa pengurasan sumber daya alam bukan hanya persoalan ekologis, tetapi juga cermin dari kegagalan manusia menjalankan tuntunan Alquran dalam menjaga keseimbangan bumi.
Dalam bukunya, Syekh Yusuf Al-Qaradhawi menerangkan bahwa pengurasan sumber-sumber alam merupakan problematika lingkungan paling menonjol saat ini. Manusia yang hidup di dunia justru menjadi korban dari ancaman pencemaran lingkungan. Bahaya tersebut dapat datang secara tiba-tiba dan dalam waktu yang tidak lama lagi, sementara sumber-sumber alam telah terkuras dan tidak lagi mencukupi.
Hal ini bukan disebabkan oleh minimnya sumber daya alam yang tersedia yang telah Allah SWT ciptakan dengan melimpah ruah dan dianugerahkan bagi kemaslahatan manusia, melainkan karena ulah manusia sendiri dalam memanfaatkan sumber-sumber tersebut.
Dalam Alquran, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْاَنْهٰرَ
Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi, menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Dia juga telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya. Dia pun telah menundukkan sungai-sungai bagimu. (QS Ibrahim Ayat 32)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَاۤىِٕبَيْنِۚ وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ
Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah pula menundukkan bagimu malam dan siang. (QS Ibrahim Ayat 33)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ ࣖ
Dia telah menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur. (QS Ibrahim Ayat 34)
Menurut Syekh Yusuf Al-Qaradhawi, ayat di atas menjelaskan bahwa kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri maupun orang lain, serta kekufuran terhadap nikmat Allah, merupakan faktor yang menyebabkan manusia menanggung akibat yang sangat berat. Hal ini terjadi karena manusia tidak peduli terhadap nikmat Allah yang tercermin dalam sumber-sumber alam, dan tidak berusaha menjaganya sebagaimana mestinya. Mereka tidak menggunakan sumber daya secara hemat dan seimbang, melainkan justru memboroskan dan menggunakannya dengan cara-cara yang tidak diridhai-Nya.
Secara rinci ada konsep-konsep Islam dalam pemeliharaan lingkungan. Salah satu konsep tersebut adalah kewajiban menjaga sumber-sumber lingkungan, termasuk komunitas hewan, tumbuhan, perairan, dan tanah. Semua itu diciptakan oleh Allah SWT sebagai bagian dari lingkungan hidup yang menjadi rezeki bagi manusia dan penopang kesejahteraan kehidupan di dunia.
Tidak diragukan lagi bahwa pengurasan sumber-sumber alam merupakan kebalikan dari upaya pemeliharaan terhadapnya, sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Tindakan tersebut juga bertentangan dengan konsep-konsep Islam tentang pelestarian lingkungan, yang menekankan perlakuan baik terhadap alam khususnya terhadap hewan, tumbuhan, air, tanah, dan seluruh komponen lingkungan lainnya.
Pengurasan sumber daya alam juga merupakan kebalikan dari perhatian terhadap lingkungan, yaitu upaya memelihara komponen-komponen lingkungan dan menjaga unsur-unsurnya dari kepunahan, apa pun faktor dan indikasinya. Ada bahaya besar yang mengancam manusia dengan ancaman yang sangat mengerikan akibat perusakan lingkungan.

10 hours ago
5











































