Letjen Kunto Arief Batal Dimutasi, DPR: TNI Terlalu Mudah Digoyah Urusan Politik

13 hours ago 4

loading...

Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyebut TNI terlalu mudah digoyah urusan politik buntut pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo. Foto/SindoNews/sutikno

JAKARTA - Letjen TNI Kunto Arief Wibowo batal dimutasi menjadi Staf Khusus KSAD. Putra mantan Wapres Try Sutrisno tersebut tetap menjabat sebagai Pangkogabwilhan I.

Terkait pembatalan tersebut, anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin prihatin atas dinamika pergantian jabatan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I yang akhirnya dibatalkan. Hasanuddin menilai, keputusan itu mencerminkan adanya pengaruh politik dalam proses mutasi perwira tinggi TNI.

“Pergantian Letjen Kunto Arief, lalu beberapa hari kemudian dibatalkan melalui surat keputusan baru, menunjukkan TNI terlalu mudah digoyah oleh urusan-urusan politik. Ini tidak boleh terjadi,” ujar Hasanuddin, Sabtu (3/5/2025).

Hasanuddin menilai, batalnya mutasi karena muncul spekulasi publik pergantian Letjen Kunto berkaitan dengan pernyataan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno dan keterlibatan mantan ajudan Presiden Jokowi sebagai calon pengganti.

“Mutasi prajurit aktif tidak seharusnya dipengaruhi oleh opini masyarakat sipil atau tekanan politik. Ini preseden buruk bagi profesionalisme TNI. Seharusnya keputusan mutasi didasarkan pada kebutuhan organisasi, bukan karena permintaan pribadi,” tegasnya.

Kendati demikian, Hasanuddin menilai, perubahan-perubahan SK (Surat Keputusan) yang cepat dan tidak konsisten ini mengganggu stabilitas internal dan kepercayaan publik terhadap netralitas TNI sebagai institusi pertahanan negara.

“TNI adalah alat negara, bukan alat politik. Mutasi harus bersandar pada pertimbangan objektif dan strategis demi kepentingan organisasi, bukan demi memenuhi kepentingan luar. Jangan diombang-ambingkan oleh tekanan seperti ini,” ujarnya.

Legislator PDI Perjuangan ini pun mengkritik kepemimpinan Panglima TNI saat ini yang dinilai tidak menunjukkan ketegasan dan konsistensi dalam menjaga marwah institusi.

Read Entire Article
Politics | | | |