Tentara pemerintah Suriah melewati tank yang terbakar di pinggiran kota Sweida, di Suriah selatan, Senin, 14 Juli 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Gesekan antara Israel dan Suria kian panas. Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan bahwa tentara Israel akan terus menyerang Suriah kecuali pasukan pemerintah di sana menarik diri dari kota Sweida yang berpenduduk mayoritas Druze.
Tentara Israel “akan terus menyerang pasukan rezim sampai mereka menarik diri dari daerah tersebut, dan akan segera meningkatkan responnya terhadap rezim jika pesan tersebut tidak dipahami”, kata Katz dalam sebuah pernyataan.
Dia mengeluarkan pesan tersebut saat pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah dan pejuang Druze setempat kembali terjadi di kota selatan pagi ini, hanya beberapa jam setelah gencatan senjata diumumkan.
Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan kepada Aljazirah bahwa kelompok-kelompok terlarang menyerang pasukan pemerintah di kota tersebut, melanggar gencatan senjata. Media lokal Sweida24 mengatakan bahwa Suwayda dan desa-desa di sekitarnya dihujani artileri dan mortir.
Para kritikus mengatakan bahwa tentara Israel menggunakan dalih untuk melindungi komunitas Druze untuk menyerang target-target di Suriah dan semakin memperkuat kontrolnya di luar wilayah-wilayah yang telah didudukinya di Suriah selatan.
Pada hari Selasa, pasukan Israel melancarkan serangan udara ke posisi militer Suriah dan mengatakan bahwa serangan tersebut dimaksudkan untuk menjaga wilayah perbatasan tetap demiliterisasi dan untuk melindungi komunitas Druze.
Suriah pada Selasa mengutuk serangan udara Israel di provinsi selatan Sweida, yang menargetkan pasukan pemerintah. Serangan ini ketika militer Suriah memasuki wilayah di mana bentrokan sektarian berdarah dengan milisi Druze lokal telah berkecamuk dalam beberapa hari terakhir.
“Republik Arab Suriah mengutuk dengan sangat keras agresi penuh pengkhianatan Israel yang dilakukan hari ini melalui serangan pesawat tak berawak yang terkoordinasi dan serangan udara militer,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa “sejumlah angkatan bersenjata dan personil keamanan kami” serta “beberapa warga sipil tak berdosa” terbunuh.
Damaskus “menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas agresi ini dan konsekuensinya,” tambah pernyataan itu, seraya menekankan “hak sah Suriah untuk mempertahankan tanah dan rakyatnya dengan segala cara yang diizinkan oleh hukum internasional.”