REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jakarta periode 1984-1987 Eddie Marzuki Nalapraya dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (13/5/2025). Sosok yang dikenal sebagai Bapak Pencak Silat itu berpulang di usia 93 tahun.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku kehilangan dengan kepergian Eddie. Pasalnya, almarhum disebut memiliki banyak jasa bagi negara, khususnya Jakarta.
"Saya bersaksi bahwa almarhum Bapak Eddie Nalapraya sungguh sangat baik, berjasa bagi bangsa dan negara, berjasa bagi Jakarta, berjasa bagi masyarakat Betawi terutama membawa pencak silat mendunia," kata dia saat melayat ke tempat persemayamannya di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025).
Pramono juga sempat mengenang pertemuannya dengan almarhum Eddie ketika baru menjabat sebagai Gubernur Jakarta, dua bulan lalu. Ketika itu, ia bersama Rano Karno disambut dengan sangat hangat oleh almarhum di kediamannya, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
"Saya dua bulan yang lalu bersama Bang Doel diterima beliau di kediamannya, di Puncak, dan saya merasakan kehangatan, sebuah harapan, silahturahmi yang mendalam," kata dia.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan almarhum. Ia berharap, almarhum dapat diterima di surga.
"Mari kita sama sama berdoa untuk pintu surga baginya, pintu surga baginya," ujar Pramono.
Eddie diketahui lahir di Tanjung Priok, Jakarta, pada 6 Juni 1931. Ia dikenal sebagai tokoh yang turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam Agresi Militer Belanda tahun 1947.
Dari pengalaman itu, kecintaannya terhadap pencak silat tumbuh setelah melihat kemampuan bela diri para pejuang. Ia kemudian bersahabat dan bergabung dengan kalangan pesilat hingga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) selama lebih dari dua dekade, dari tahun 1981 hingga 2003.
Perjuangannya dalam membawa pencak silat ke panggung dunia juga membuahkan hasil besar. Ia berperan penting dalam proses pengakuan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 12 Desember 2019. Saat itu, Eddie menjabat sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic (2014–2019).
Tak hanya itu, Eddie juga merupakan pendiri Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) pada 1980, yang menyatukan organisasi silat dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Ia terpilih sebagai Presiden Persilat pada tahun pertama pendiriannya, dan berkat inisiasinya pula, pencak silat mulai dipertandingkan di SEA Games pada 1987. Pada 2008, ia menggagas kejuaraan pencak silat di Eropa dan mendapat julukan “Bapak Pencak Silat Eropa” di Swiss.