REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi dry eye atau mata kering bisa disebabkan oleh penyakit autoimun. Kondisi ini ternyata rentan dialami usia muda.
"Seringkali mata kering itu merupakan pintu masuk bagi penyakit lain, misalnya penyakit hipertiroid, diabetes, atau sakit-sakit yang bidang hormonal. Tapi, ada juga yang dekat sekali yaitu autoimun," kata dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia Dr dr Laurentius Aswin Pramono, MEpid, SpPD-KEMD, dalam diskusi kesehatan, Rabu (16/7/2025).
Mata kering terjadi ketika produksi air mata tidak cukup atau air mata cepat menguap. Kondisi itu biasanya menyebabkan mata kemerahan, terasa panas atau gatal, sensitif terhadap cahaya hingga terlihat mengeluarkan air mata berlebihan.
Mata kering bisa menjadi sindrom atau gejala sejumlah penyakit lain.
Autoimun merupakan penyakit yang disebabkan sistem kekebalan tubuh berlebih sehingga menyerang organ atau sel tubuhnya sendiri. Salah satu autoimun yang menjadi penyebab mata kering adalah Sjogren Syndrome.
"Sjogren Syndrome itu penyakit autoimun yang melibatkan kerusakan kelenjar air mata," kata Aswin.
Dokter yang berpraktik di JEC Eye Hospitals and Clinics itu mengatakan bahwa autoimun biasanya muncul pada usia produktif seseorang, sekitar 20-30 tahun. Dia juga mengatakan autoimun, misalnya lupus, jarang terdeteksi pada usia tua.
Oleh karena itu, mata kering pada usia 50 tahun ke atas pada umumnya bukan akibat autoimun. Kondisi mata kering pada usia tersebut disebabkan oleh usia, kata sang dokter.
"Memang itu juga pengaruh, ada kejadian genetik di situ yang terjadi pada orang yang lebih muda terkena autoimun. Kalau sudah usia 50-60 tahun, itu sudah lewat masa rentan risikonya terkena autoimun sudah lewat, terlampaui," kata Aswin.
Dia menyatakan secara statistik, selalu ada kemungkinan penyimpangan. Autoimun bisa saja menyerang pada usia tua, namun, kejadian tersebut cukup jarang.
Meskipun terkesan ringan, jika tidak ditangani dengan baik, mata kering bisa menimbulkan komplikasi penyakit lainnya.
sumber : Antara