Mendag: Minyakita Akan Disalurkan Lewat Bulog dan ID FOOD untuk Perkuat Kontrol

2 hours ago 4

Warga melakuan verifikasi data untuk mengambil bantuan pangan di Sekretariat RW 03 Menteng, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Perum Bulog resmi memulai penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) beras dan Minyakita untuk periode Oktober–November 2025. Warga penerima bantuan pangan masing-masing mendapatkan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng untuk dua bulan. Program Banpang beras dan Minyakita menjadi salah satu instrumen penting pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Program tersebut juga memperkuat daya tahan sosial masyarakat berpendapatan rendah di berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa distribusi Minyakita ke depan akan dilakukan melalui BUMN pangan. Menurut dia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat ini sedang menyusun Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang mengatur mekanisme distribusi tersebut.

“Jadi nanti sebagian besar akan didistribusikan melalui BUMN pangan seperti Bulog dan ID FOOD,” ujarnya di Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).

Ia menjelaskan, distribusi Minyakita melalui BUMN pangan bertujuan untuk memudahkan proses pengawasan dan memastikan penyalurannya lebih terkontrol.

Budi menambahkan, Kemendag kini menunggu proses harmonisasi terkait aturan tersebut. Ia berharap regulasi itu dapat rampung pada pekan depan.

“Kita menunggu harmonisasi. Mudah-mudahan pekan depan,” katanya.

Sebelumnya, Kemendag menyampaikan bahwa perubahan Permendag Nomor 18 Tahun 2024 tentang minyak goreng sawit kemasan dan tata kelola minyak goreng rakyat telah final dan tinggal menunggu jadwal rapat koordinasi harmonisasi draf.

Direktur Bina Pasar Dalam Negeri Direktorat Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Nawandaru Dwi Putra, mengatakan pembahasan perubahan tata kelola minyak goreng telah selesai di tingkat kementerian/lembaga. Kemendag juga telah melakukan public hearing untuk menerima masukan dari kalangan akademisi.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Politics | | | |