Mengapa BlackBerry Bangkrut? Ini 3 Alasannya!

2 hours ago 1

loading...

Ada beberapa alasan yang membuat BlackBerry, yang pernah jadi ponsel terlaris, tiba-tiba tergeser oleh Android. Foto: ist

JAKARTA - BlackBerry merupakan pemain utama dalam dunia smartphone pada awal dekade 2010-an, khususnya dengan popularitas besar di kalangan profesional dan pebisnis. Namun, seiring berjalannya waktu, dominasi BlackBerry mulai terkikis secara drastis.

Upaya seperti membuka layanan BlackBerry Messenger (BBM) untuk perangkat non-BlackBerry pun tidak mampu menghentikan kemerosotan posisi perusahaan ini di industri smartphone. Penurunan BlackBerry terjadi bukan karena satu kesalahan tunggal, melainkan akibat serangkaian keputusan yang kurang tepat dan kegagalan dalam beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.

Kenapa BlackBerry bisa bangkrut? Berikut alasan utama dibalik bangkrutnya BlackBerry:

1. Lambat Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi

Mengapa BlackBerry Bangkrut? Ini 3 Alasannya!

BlackBerry sempat dikenal sebagai pionir dalam teknologi pesan instan dengan BBM dan menghadirkan ponsel pintar yang lebih seperti komputer mini. Namun, saat tren layar sentuh mulai menjamur, BlackBerry gagal mengikutinya dengan cepat.

Perangkat seperti BlackBerry Storm, yang menggunakan layar sentuh, bahkan tidak diterima dengan baik karena berbagai masalah teknis dan pengalaman pengguna yang buruk. Sementara itu, smartphone kompetitor terus berkembang dengan fitur kamera yang semakin canggih dan inovasi teknologi lainnya, yang semakin membuat BlackBerry tertinggal.

2. Kehilangan Pasar Inti

BlackBerry terlalu fokus pada pasar bisnis dan kurang memperhatikan kebutuhan konsumen umum. Perangkat mereka dirancang untuk memenuhi kebutuhan profesional dalam mengirim email dan pesan instan, tetapi tidak menawarkan keserbagunaan dan kemudahan seperti smartphone iPhone atau Android yang lebih populer di kalangan sehari-hari.

Seiring waktu, smartphone yang berorientasi konsumen ini justru mulai digunakan dalam lingkungan bisnis juga, sehingga BlackBerry kehilangan pangsa pasar dan menjadi kurang relevan.

Read Entire Article
Politics | | | |