Menjaga Kepak Sayap Elang Jawa di Gunung Gede Pangrango

8 hours ago 17

Ahad 14 Dec 2025 12:30 WIB

Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi kurang dari 2.500.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto

Seekor burung Elang Jawa saat dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Seekor burung Elang Jawa saat dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Seekor burung Elang Jawa bertengger di kandang habituasi sebelum dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Seekor burung Elang Jawa bertengger di kandang habituasi sebelum dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Seekor burung Elang Jawa bertengger di kandang habituasi sebelum dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Wamenhut Rohmat Marzuki (tengah) didampingi jajaran terkait saat akan melepas liarkan burung Elang Jawa di kandang habituasi di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Seekor burung Elang Jawa bertengger di kandang habituasi sebelum dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Seekor burung Elang Jawa bertengger di kandang habituasi sebelum dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025). Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa. Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seekor burung Elang Jawa bertengger di kandang habituasi sebelum dilepas liarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2025).

Elang Jawa dengan spesies Nisaetus Bartelsi tersebut merupakan endemik jawa yang populasinya ada di wilayah Jawa.

Burung elang jawa yang diberi nama Raja Dirgantara tersebut dilakukan masa habituasi selama satu minggu sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya.

Saat ini elang jawa berstatus terancam punah dengan jumlah populasi individu dewasa diperkirakan kurang dari 2.500 dan mengalami penurunan berkesinambungan.

sumber : Republika

Berita Lainnya

Read Entire Article
Politics | | | |