Mewujudkan Kekuatan Global untuk Bebaskan Palestina

4 hours ago 3

Image Tita Rahayu Sulaeman

Agama | 2025-04-29 19:07:06

sumber gambar : instagram @fatma_hassona2

Fatima, seorang jurnalis Palestina tewas bersama tujuh orang keluarganya. Sepupu Fatima yang selamat dari serangan brutal ini menceritakan bagaimana dua rudal jatuh tepat kediaman mereka di jalan Al Nafaq, Gaza (cnn 19/04/2025).

Fatima kerap mendokumentasikan kondisi masyarakat Gaza dan membagikannya di sosial media @fatma_hassona2. Air mata kehilangan, sedikit asa diantara puing-puing reruntuhan, kematian, kehidupan, bahkan senyuman anak Gaza yang masih memiliki impian, tertangkap apik dalam lensa kameranya. Membuat siapa pun akan merasa terenyuh melihatnya.

Fatima merupakan salah satu dari ratusan jurnalis yang tewas akibat serangan Israel. Israel telah membunuh 209 jurnalis di Jalur Gaza sejak melancarkan agresi militer besar-besaran pada 7 Oktober 2023, menurut organisasi Sindikasi Jurnalis Palestina (PJS) (antaranews 08/05/2025). Demikian arogan Israel, membunuh siapa pun termasuk jurnalis. Padahal jurnalis adalah pihak yang tidak boleh menjadi target dalam konflik bersenjata.

Peran Jurnalis Palestina sangatlah penting dalam menyampaikan fakta yang terjadi di Palestina di tengah propaganda barat melalui media pendukung zionis. Melalui suara-suara jurnalis Gaza akhirnya masyarakat dunia tahu betapa brutalnya penyerangan Israel di Palestina. Tidak hanya menyerang warga sipil yang termasuk anak-anak di dalamnya, bahkan Junalis dan tenaga medis menjadi target penyerangan. Sungguh sangat brutal, di luar batas kemanusiaan.

Jurnalis bisa tewas, tapi kebenaran tak bisa dibungkam. Fakta bahwa Israel adalah penjajah tak bisa ditutupi. Masyarakat di berbagai belahan dunia semakin menunjukan keberpihakannya pada Palestina. Sebagian masyarakat muslim bahkan mendesak para pemimpin negeri-negeri untuk melakukan aksi nyata memberikan pertolongan pada penduduk Palestina.

Ironis, para penguasa tetap bungkam, mencukupkan diri hanya dengan mengecam. Kecaman keras dilontarkan tapi berjabat tangan menjalin hubungan diplomasi. Kekuasaan para pemimpin tersandera kepentingan ekonomi. Sungguh, tak ada kah sedikit rasa takut akan hisab Allah wahai para penguasa, yang mengabaikan penderitaan saudara-saudara di Palestina ?

Islam mengajarkan bahwa Umat Islam adalah saudara. Rasulullah saw mengatakan bahwa umat Islam bagai satu tubuh. Penderitaan penduduk Palestina, adalah penderitaan umat Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu umat Islam wajib untuk menolong saudaranya.

Para ulama dunia telah berfatwa menyerukan jihad. Sesuai dengan perintah Allah swt dalam al-Qur’an,

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah ; 216)

Juga dalam ayat lainnya,

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS. Al Baqarah ; 190)

Kecaman saja tidak akan menghentikan serangan Israel terhadap Palestina. Diperlukan pengerahan pasukan militer muslim dalam satu komando untuk mengusir para penjajah itu. Kekuatan umat muslim satu dunia tidak akan terwujud jika umat muslim masih tersekat batas-batas nasionalisme.

Batas-batas nasionalisme ini adalah para penjajah ketika Khilafah Utsmaniyah / Ottoman runtuh. Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian Sykes-Picot 1917 yang isinya adalah rencana kedua negara membagi wilayah-wilayah yang dulunya adalah Khilafah Utsmaniyah / Ottoman. Peta negeri-negeri di Timur Tengah saat ini adalah hasil dari garis-garis perbatasan yang dibuat Mark Sykes dan Georges Picot yang dulunya adalah wilayah Khilafah.

Tembok nasionalisme itu harus diruntuhkan, demi persatuan dan terwujudnya kekuatan umat Islam. Untuk membebaskan Palestina, umat Islam harus bersuara dan bergerak ke arah yang sama yaitu Ke arah solusi yang allah swt telah sampaikan dalam Al-Qur’an ; menyerukan jihad. Tidak ada jihad kecuali dalam bingkai institusi negara. Umat Islam harus menyadari dan tidak mencukupkan diri pada adanya fatwa menyerukan jihad. Namun harus ada kepemimpinan global di tengah umat Islam, yang akan mengerahkan pasukan untuk berjihad melawan zionis Israel.

Maka umat Islam pun perlu menyadari bahwa keberadaan negara yang berasaskan Islam adalah sebuah kebutuhan mendesak. Kesadaran ini perlu didakwahkan di tengah-tengah umat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |