loading...
Indonesia menjadi tuan rumah Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional pertama bagi penyandang disabilitas netra. Ajang ini hasil kolaborasi antara Kementerian Agama dan Muslim World League (MWL). Foto: Ist
JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional pertama bagi penyandang disabilitas netra. Ajang ini hasil kolaborasi antara Kementerian Agama dan Muslim World League (MWL). Pembukaan digelar di Sunlake Waterfront Resort & Convention Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ajang yang berlangsung hingga 7 Desember 2025 ini mempertemukan para penghafal Al-Qur’an tunanetra dari berbagai negara. Dari total 140 peserta internasional, sebanyak 15 peserta dari 12 negara berhasil melaju ke babak Grand Final.
Baca juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional Jadi Momentum Kesetaraan HAM
Pembukaan dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, Asisten Sekjen Muslim World League Muhammad Al-Majdu’i, Dirjen Urusan Al-Iqra’ Muslim World League Khalid bin Hasan Abdul Kafi, serta Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad.
Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin menuturkan para peserta MHQ Disabilitas Netra ini adalah teladan tentang kemuliaan Islam yang memuliakan manusia dari esensi, bukan dari kondisi fisik.
"Saudara-saudara kita para peserta di sini telah membuktikan kepada dunia bahwa pandangan batin (Bashirah) lebih mendalam daripada pandangan mata (Bashar). Dan bahwa cahaya Al-Qur'an, apabila bersemayam di dalam hati akan mencukupi pemiliknya dari setiap kekurangan indra," ujar Kamaruddin dalam bahasa Arab.
MHQ ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi bagian dari mata rantai panjang tradisi memelihara Al-Qur’an selama lebih dari 14 abad.
"Oleh karena itu, setiap peserta yang berdiri di hadapan kita hari ini bukan hanya seorang kontestan, melainkan pembawa amanah dan risalah, serta kelanjutan dari perjalanan yang diberkahi untuk menjaga Kitabullah di bumi dan menjaganya tetap hidup di hati dan dada," ungkapnya.
Dirjen Urusan Al-Iqra’ Muslim World League Khalid bin Hasan Abdul Kafi mengatakan, MWL menjadikan pelayanan terhadap Al-Qur’an sebagai inti misinya di seluruh dunia.
"MHQ bagi disabilitas netra ini bertujuan meningkatkan kepercayaan diri mereka, menonjolkan peran aktif mereka, menginvestasikan kemampuan mental mereka dalam menguasai Kitabullah Ta'ala, dan menghormati para jenius di antara mereka dalam menghafal Al-Qur'an," tuturnya.














































