Mobil Listrik 1.500 hp Tapi Harus Ujian? Ini Kontroversi Xiaomi SU7 Ultra

16 hours ago 3

Home > Mobil Wednesday, 07 May 2025, 07:00 WIB

Update software versi 1.7.0 mengurangi tenaga Xiaomi SU7 Ultra secara drastis, menimbulkan protes dari pemilik.

 Xiaomi SU7 Ultra (Doc. Xiaomi) Xiaomi SU7 Ultra (Doc. Xiaomi)

MOTORESTO.ID, JAKARTA - Xiaomi SU7 Ultra, sedan listrik yang sukses menyaingi Porsche Taycan Turbo GT, kini sedang dilanda kritik dan keluhan setelah pembaruan software versi 1.7.0 terbukti mengurangi tenaga dari 1.526 hp menjadi 888 hp.

Pro Kontra

Dilansir dari Carscoops, pengurangan tenaga sekitar 650 hp ini mendapatkan keluhan dari para pemilik. Tak hanya itu, pengemudi juga harus menunggu selama 60 detik agar fitur launch control bisa aktif sepenuhnya, sehingga kurang praktis digunakan untuk adu balap di jalan raya.

Namun, Xiaomi kasih paham mengapa pembaruan software ini mengurangi tenaga dan fitur dari Xiaomi SU7 Ultra. Xiaomi mengkhawatirkan keselamatan serta dari segi fungsional. Lagi pula, 888 hp pun tergolong sangat ganas lho. Sebagai perbandingan, mobil-mobil kecil seperti Brio atau Agya saja sudah terasa cepat, apalagi ini dengan 888 hp.

Kualifikasi Dulu Bos

Untuk sepenuhnya menikmati 1.526 hp, pemilik harus mencatat waktu putaran kualifikasi di lintasan yang sudah disetujui oleh Xiaomi. Lap time yang tercatat akan melewati proses verifikasi oleh fitur Qualifying Mode yang tersematkan dalam program SU7.

Artinya, hanya pemilik tertentu yang bisa mengendalikan emosi dan semua watt yang tersalurkan ke Triple-Motor Drivetrain Xiaomi SU7 Ultra. Meski ada beberapa pemilik yang menghargai keputusan ini, sisanya merasa dirugikan karena apa yang mereka bayar kini tidak sesuai yang ditawarkan Xiaomi.

Tanggapan Xiaomi

Menanggapi reaksi tersebut, Xiaomi memutuskan untuk lebih terbuka tentang pembaruan software di masa mendatang. “Kami menghargai umpan balik yang antusias dari komunitas kami dan akan memastikan transparansi yang lebih baik ke depannya,” Car News China melaporkan pernyataan seorang perwakilan perusahaan.

Keputusan Xiaomi ini bisa jadi langkah berani dalam hal keamanan, namun juga membuka perdebatan soal transparansi dan hak konsumen. Menurut Anda, masuk akal kah kalau beli mobil performa tinggi tapi harus lolos ujian dulu buat nikmatin tenaga maksimalnya?

Image

Read Entire Article
Politics | | | |