REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kemanusiaan Muhammadiyah telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana gempa bumi di Myanmar. Tim ini terdiri atas Muhammadiyah Aid, Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (Muhammadiyah Disaster Management Center/MDMC), serta Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu).
Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Negeri Seribu Pagoda, tepatnya di kawasan Sagaing-Mandalay, pada 28 Maret 2025 lalu. Akibatnya, permukiman dan infrastruktur setempat porak poranda. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan ribuan orang menjadi korban jiwa.
Sejak 28 April 2025, Tim Kemanusiaan Muhammadiyah sudah tiba di Yangon. Selanjutnya, mereka segera berkoordinasi dengan mitra lokal, Phoenix Association. Selain itu, tim ini juga melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat.
Koordinator Tim Kemanusiaan Muhammadiyah, Syahri Ramadhan, mengatakan, sasaran wilayah respons bantuan darurat ditujukan ke sejumlah titik lokasi. Di antaranya adalah Nay Pyi Taw, Amarapura Township Mandalay District, dan Sagaing Townships.
“Alhamdulillah, kami Tim Kemanusiaan Muhammadiyah sudah berada di Mandalay, memberikan bantuan tunai multi-guna bagi warga terdampak di tenda pengungsian. Bantuan tunai ini bisa digunakan untuk keperluan apa pun oleh mereka para penyintas,” ujar Syahri, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Bantuan lainnya dalam bentuk 200 paket kebersihan diri (hygiene kit), yang terdiri atas sabun, sampo, detergen, pasta gigi, dan handuk. Selanjutnya, kebutuhan di shelter disalurkan dalam bentuk bantuan terpal, tikar, dan tali sejumlah 100 paket.
Tim Kemanusiaan Muhammadiyah juga mendistribusikan bantuan berupa alat-alat kebersihan, seperti gerobak sorong, cangkul, sekop, garukan, dan palu godam. Ini sebagai sarana pendukung membersihkan reruntuhan sebanyak 20 unit.
Menurut laporan tim di lapangan pada Selasa (29/4/2025), bantuan tunai multi-guna sebesar 60 ribu kyat Myanmar atau setara kira-kira Rp 500 ribu untuk tiap keluarga. Total penerima bantuan ialah 1.000 keluarga atau 4.000 individu di San Kay IDPs Camp.