Naik 106%, GDPS Kelola 6.746 Tenaga Alih Daya di 194 Kota

2 hours ago 4

loading...

PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) mencatat pertumbuhan signifikan dalam pengelolaan tenaga alih daya. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS), anak perusahaan Garuda Indonesia Group, mencatat pertumbuhan signifikan dalam pengelolaan tenaga alih daya (TAD). Hingga pertengahan 2025, perusahaan ini mengelola 6.746 TAD yang tersebar di 194 kota di seluruh Indonesia, naik 106 persen dibanding 3.273 TAD pada 2022.

Direktur Utama PT GDPS Cornelis Radjawane mengatakan peningkatan tersebut mencerminkan skala layanan yang kian luas sekaligus meningkatnya kepercayaan klien dari berbagai sektor.

"Pertumbuhan ini bukti nyata bahwa GDPS terus berinovasi dan menjaga relevansi layanannya di tengah dinamika industri. Kami ingin memastikan langkah GDPS memberi manfaat lebih luas bagi customer dan membuka peluang kerja di seluruh Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi pada Selasa (23/9).

Baca Juga: GDPS Kuatkan Peran sebagai Talent Sourcing, Penuhi Kebutuhan SDM SPBU BP

Sejak berdiri pada 2019, GDPS awalnya bergerak di sektor aviasi, lalu memperluas layanannya ke berbagai sektor strategis, mulai dari oil & gas, logistik, teknologi, FMCG, energi, pendidikan, hingga otomotif. Ekspansi ini menjadi penanda kemampuan perusahaan dalam menyediakan tenaga kerja profesional lintas industri.

Kontribusi GDPS dinilai penting di tengah meningkatnya jumlah pengangguran terbuka di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2025 terdapat 7,28 juta penganggur, naik 83 ribu orang atau 1,11 persen dibanding periode sama tahun lalu. Model outsourcing adaptif yang dijalankan GDPS disebut mampu menjembatani kebutuhan industri dengan ketersediaan tenaga kerja.

"Ke depan, kami berharap dapat memperluas kesempatan kerja di berbagai sektor dan wilayah, sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional semakin nyata. Langkah ini juga diharapkan menciptakan tenaga kerja lebih produktif, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global," tambah Cornelis.

Read Entire Article
Politics | | | |