Namer, 'Kendaraan Canggih' Israel yang Jadi Kuburan Tentara IDF

2 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kendaraan pengangkut lapis baja Namer milik tentara penjajah Israel (IDF), disebut yang paling canggih di dunia, belakangan kerap jadis sasaran pejuang Palestina. IDF melansir hari ini, dua tentara Israel tewas dan seorang petugas terluka ringan akibat serangan yang kembali dilancarkan terhadap kendaraan tersebut di Gaza.

Menurut penyelidikan awal IDF, tentara tersebut berada di dalam pengangkut personel lapis baja Namer yang terkena alat peledak selama operasi di Khan Younis. Penyelidikan awal menemukan bahwa anggota teror Hamas tampaknya muncul dari sebuah terowongan dan menanam bahan peledak di sisi APC yang digunakan untuk mengangkut pasukan teknologi dan pemeliharaan, yang bertugas memperbaiki peralatan militer di dalam Gaza.

The Times of Israel melansir, ledakan itu menewaskan dua tentara dan melukai seorang perwira di unit pengintaian Golani. Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sedang, kata tentara. Militer mengatakan pihaknya terus menyelidiki bagaimana bom itu diledakkan. 

Dalam keterangan awal, pejuang Hamas melemparkan alat peledak kedua ke APC lain di daerah tersebut. Namun, ledakan tersebut tidak terjadi dan tentara Golani di dalamnya tidak terluka, menurut penyelidikan awal.

Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, mengaku bertanggung jawab atas sasaran dua pengangkut personel Israel dengan dua alat peledak di dalam kokpit. Setelah kendaraan terbakar, kendaraan ketiga menjadi sasaran rudal "Yasin 105" di Abasan al-Kabira di Khan Yunis.

Brigade Al-Qassam mengindikasikan bahwa para pejuangnya mengamati "sebuah ekskavator militer mengubur tanker yang terbakar untuk memadamkan api, dan helikopter mendarat untuk evakuasi."

Pada Sabtu, seorang insinyur tempur cadangan yang terluka parah akibat bom pinggir jalan di Jalur Gaza selatan seminggu lalu meninggal karena luka-lukanya.

Tentara penjajahan Israel mengumumkan pada Jumat, bahwa sembilan tentara terluka di Jalur Gaza, sementara kelompok perlawanan mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan pasukan pendudukan dalam serangkaian operasi di Jalur Gaza.

Otoritas Penyiaran Israel melaporkan delapan tentara terluka di Gaza utara akibat ledakan amunisi di pengangkut personel lapis baja. Situs web Israel melaporkan bahwa sebuah bangunan runtuh menimpa para tentara, menyebabkan cedera serius.

Hingga Kamis malam, 895 tentara Israel telah tewas dan 6.134 terluka sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, menurut data militer, yang dituduh menyembunyikan kerugian yang lebih besar.

Israel menerapkan sensor ketat terhadap publikasi kerugian mereka di Gaza dan menyembunyikan jumlah korban tewas sebenarnya, yang berarti jumlah yang dilaporkan kemungkinan akan meningkat.

Read Entire Article
Politics | | | |