loading...
Presiden Prancis Emmanuel Macron dikenal sebagai pemimpin yang takut pada istrinya. Foto/X/@Brigitte1eDame
PARIS - Emmanuel Macron berkuasa untuk masa jabatan kedua sebagai Presiden Prancis. Dia menjadi menarik perhatian setelah bertengkar dengan istrinya saat hendak turun dari pesawat.
Macron menjadi salah satu Presiden Prancis yang berusaha memperkuat posisi negaranya di Uni Eropa. Dia juga menjadi pemimpin yang vokal mengkritik Israel dan membela Palestina.
Profil Emmanuel Macron, Presiden Prancis yang Takut pada Istrinya
1. Kelahiran, Usia, dan Pendidikan
Emmanuel Macron lahir pada 21 Desember 1977 di Amiens dari pasangan Françoise Macron dan Jean-Michel Macron. Ayahnya adalah seorang profesor neurologi di Universitas Picardy sementara ibunya adalah seorang dokter.
Macron yang berusia 46 tahun menempuh pendidikan di Lycée la Providence di Amiens dan Lycée Henri-IV di Paris. Ia meraih diploma dalam studi piano dari Konservatorium Amiens dan gelar DEA dalam bidang filsafat dari Universitas Paris-Ouest Nanterre La Défense. Macron memperoleh gelar master dalam Urusan Publik dari Institut Studi Politik Paris dan lulus dari École Nationale d'administration.
2. Karier Emmanuel Macron
Emmanuel Macron diangkat sebagai wakil sekretaris jenderal oleh Presiden François Hollande setelah ia terpilih pada bulan Mei 2012. Pada tahun 2014, Macron diangkat ke Kabinet Prancis sebagai Menteri Ekonomi, Industri, dan Urusan Digital oleh Perdana Menteri saat itu Manuel Valls. Selama dua tahun masa jabatannya di Kabinet, ia meluncurkan sejumlah reformasi yang menguntungkan bisnis.
Emmanuel Macron mengundurkan diri dari Kabinet pada tahun 2016 untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden Prancis 2017 dengan tiket En Marche!. Ia memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan suara 66,1%, sehingga mengalahkan rival beratnya Marine Le Pen. Ia adalah Presiden termuda dalam sejarah Prancis.
Ia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua dengan mengalahkan Marine Le Pen dalam Pemilihan Presiden Prancis 2022. Dengan ini, ia menjadi orang pertama dalam sejarah Prancis yang terpilih kembali sebagai Presiden.
Selama masa jabatannya sebagai Presiden Prancis, Emmanuel Macron telah membawa beberapa reformasi dalam undang-undang ketenagakerjaan, perpajakan, pensiun, dan transisi ke energi terbarukan.
Ia telah memimpin respons terhadap pandemi COVID-19, dan program vaksinasi. Ia telah menandatangani beberapa perjanjian bilateral dengan negara-negara seperti Italia dan Jerman dan menyerukan reformasi Uni Eropa. Ia mengawasi perselisihan antara Australia dan AS atas pakta keamanan trilateral AUKUS.