Nasionalisme Ekonomi Margono Djoyohadikusumo dan Potensi Koperasi Desa

5 hours ago 6

Oleh : Dr Ferry Juliantono, Wakil Menteri Koperasi dan Ketua Pelaksana Harian Satgas Nasional Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Berada di Banyumas membuat saya merasakan spirit patriotisme Bapak Margono Djoyohadikusumo.

Saat berziarah ke makam beliau saya seperti diingatkan bahwa koperasi desa adalah panggilan sejarah yang ditorehkan para pendiri bangsa, para arsitek pembangunan pertama Indonesia. Salah satunya adalah Margono Djoyohadikusumo.

Koperasi desa merupakan satu kesatuan utuh dengan cita-cita kesejahteraan, Indonesia yang adil dan makmur.

Kita dapat menyelami jejak pemikiran Margono Djoyohadikusumo terkait koperasi desa dalam arsip roadmap teknokratik pembangun pertama Indonesia.

Gagasannya terhampar dalam arsip Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam arsip tersebut ditegaskan politik pembangunan yang mewajibkan koperasi dibangun di setiap desa.

Amanat para pendiri bangsa yang tergabung dalam Dewan Perancang Nasional, Deppernas (sekarang Bapenas) menyatakan koperasi desa bukan hanya prioritas dalam perencanaan pembangunan.

Koperasi desa telah dituliskan para founding fathers dan founding mothers Indonesia sebagai syarat mutlak tercapainya kesejahteraan rakyat. Mereka meyakini rakyat desa adalah landasan, basis dari masyarakat Indonesia.

Margono Djoyohadikusumo merupakan salah satu peletak dasar demokrasi Pancasila. Demokrasi ini tidak memisahkan akses rakyat terhadap keputusan politik dan ekonomi. Demokrasi Pancasila tidak mendikotomi antara politik dan ekonomi.

Koperasi desa yang digagas Margono Djoyohadikusumo mematrikan rakyat sebagai subyek dalam pembangunan ekonomi, yang merupakan keputusan politik.

Memahami konsepsi ekonomi Margono Djoyohadikusumo adalah memahami koperasi desa sejatinya meruoakan bangun utuh politik dan ekonomi rakyat.

Atas dasar itulah, maka saya memaknai bahwa keputusan politik Presiden Prabowo Subianto tentang pembentukan Koperasi Desa Merah Putih bukan semata berdifat normatif dan terbatas pembangunan fisik koperasi desa.

BACA JUGA: Misteri Kerugian Israel Akibat Serangan Iran, Begini Pembacaan Para Pakar tentang Fakta Sebenarnya

Impres dan Kepres Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang diterbitkan Presiden Prabowo Subianti saya maknai sebagai suatu keputusan politik negara atas akses kesejahteraan bagi rakyat di desa dan kelurahan, di seluruh tanah air.

Keputusan politik penting lainnya menyangkut koperasi desa adalah terkait bidang keuangan atau pembiayaan.

Salah satu keputusan politik penting yang digagas Margono Djoyohadikusumo adalah sistem perbankan yang inklusif melalui program kredit yang mudah diakses oleh koperasi desa. Hal tersebut menjadi cikal bakal perbankan Indonesia memiliki program Kredit Usaha Rakyat.

Read Entire Article
Politics | | | |