REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pemprov Jabar berencana mengambil alih pengelolaan RSUD MA Sentot milik Pemkab Indramayu. Selama ini, rumah sakit tersebut dikenal dengan pelayanannya yang kurang maksimal kepada masyarakat.
Rencana itu terungkap dalam rapat yang dihadiri Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi dengan kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan bupati Subang. Pertemuan itu seperti yang terlihat di akun Youtube @kangdedimulyadichannel.
Menanggapi rencana tersebut, Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, mengakui, operasional RSUD MA Sentot yang terletak di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, selama ini belum maksimal.
“Jadi memang RS Sentot ini sangat terkenal, pada saat orang sakit masuk ke RS Sentot, maka katanya meninggal. Karena apa? Karena pelayanannya tidak maksimal,” kata Ono, seperti yang dikutip Republika dari akun Instagram @ono_surono, Ahad (27/7/2025).
Dalam narasi tertulisnya, Ono bahkan menyatakan, banyak orang yang menyebut RSUD Sentot Indramayu sebagai RS Samber Nyawa. Hal itu karena pelayanan yang kurang sehingga banyak pasien yang meninggal dunia.
Untuk itu, Ono mendukung langkah gubernur Jabar untuk mengambil alih RSUD Sentot. Hal itu supaya rumah sakit tersebut dapat memberikan pelayanan secara baik dan maksimal.
“Saya mendukung upaya yang dilakukan oleh gubernur Jawa barat untuk mengambil alih RSUD Sentot menjadi rumah sakit dibawah pengelolaan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,” ucap Ono.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya itu, Ono juga meminta tanggapan dari Ketua FPDIP DPRD Kabupaten Indramayu, Edi Fauzi, terkait rencana pengambilalihan pengelolaan RSUD MA Sentot dari Pemkab Indramayu ke Pemprov Jabar.
Senada dengan Ono, Edi juga mengaku sangat merespons rencana gubernur Jabar untuk mengambil alih RS Sentot. Hal itu dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan RS Sentot untuk masyarakat Indramayu, khususnya yang berada di wilayah Indramayu barat.
“Sehingga bisa menjadi rujukan masyarakat Indramayu untuk berobat di RS Sentot,” kata Edi.
Dalam kesempatan itu, Ono juga meminta agar Edi segera menyampaikan hal tersebut kepada Bupati Indramayu, Lucky Hakim.
“Jadi Pak Edi, segera sampaikan ke bupati Indramayu untuk menyetujui apa yang disampaikan oleh Gubernur,” tukas Ono.