REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebby Sambom mendesak Presiden Prabowo Subianto membentuk tim perundingan perwakilan Indonesia untuk satu meja dengan kelompok bersenjata membicarakan solusi damai. Ia juga meremehkan penunjukkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mengurusi konflik di Papua.
“Wakil presiden Indonesia anak ingusan itu Ada keberanian apa untuk selesaikan masalah Konflik bersenjata di Papua?” kata Sebby kepada Republika, Kamis (Kamis (10/7/2025). Menurut Sebby, Gibran tak punya kompetensi, juga tak memiliki rekam jejak yang mapan dalam membahas konflik yang selama ini mengakar di Papua. “Apa kualifikasi Gibran untuk selesaikan masalah di Papua?,” ia menambahkan.
Alih-alih percaya dengan reputasi Gibran, Sebby menilai, langkah Presiden Prabowo yang meminta putra mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani masalah di Papua, sebagai bentuk peremehan atas situasi di Bumi Cenderawasih. “Dia (Gibran) tidak tahu apa-apa tentang masalah di Papua. Itu tidak akan selesaikan masalah di Papua. Kami anggap ini lelucon,” ketus Sebby. Sebby meyakini masih ada ruang dialogis antara Indonesia dengan kelompok separatis bersenjata OPM untuk menyelesaikan masalah di Papua.
Karena itu, Sebby memberikan saran ke Presiden Prabowo untuk kembali ke meja perundingan. “Selesaikan masalah dan konflik Papua harus melalui perundingan. Dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto harusnya siapkan turun tim juru runding, bukan tugaskan anak ingusan itu (Gibran) kirim ke Papua,” kata Sebby.
Dikabarkan sebelumnya, Presiden Prabowo menunjuk Gibran untuk menangani situasi di Papua. Perintah tersebut dengan meminta Gibran untuk segera berkantor di Papua. Hal tersebut, pun sempat disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Hukam Imipas) Yusril Ihza Mahendra tentang Gibran yang akan berkantor di Jayapura untuk mempercepat penuntasan masalah-masalah, dan pembangunan di Papua. Akan tetapi, belakangan Yusril meralat penyampaiannya itu.
Yusril menerangkan, yang akan berkantor di Papua adalah Sekretaris Badan Percepatan dan Pembangunan Otonomi Khusus Papua. Badan bentukan mantan Presiden Jokowi itu, dibikin melalui Undang-undang (UU) 2/2021 tentang Otonomi Khusus Papua. Dan selama ini, pelaksana badan tersebut memang berada di bawah koordinasi langsung wakil presiden. Karena badan tersebut, pun menjadikan wakil presiden sebagai ketua. Mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pun pernah memegang kendali atas badan khusus Papua itu.
Menanggapi hal tersebut, Gibran saat kunjungan kerja ke Klaten, Jawa Tengah (Jateng) kemarin menyampaikan kesiapannya atas perintah Presiden Prabowo untuk menangani masalah-masalah di Papua. Pun ia siap untuk ditugaskan dan berkantor ke wilayah konflik Papua. “Saya sebagai pembantu Presiden, siap ditugaskan ke mana pun, kapan pun, dan ini kan melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Ma’ruf Amin,” kata dia, Rabu (9/7/2025). Gibran pun meyakinkan masalah-masalah di Papua bukan hal yang baru baginya.