Validasi Sukses! UMKMate Siap Jadi Sahabat UMKM yang Lebih Cerdas

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim peneliti dari proyek Inovasi Chatbot Berbasis Machine Learning dan Natural Language Processing untuk Literasi Hukum UMKM dalam Mendukung Ekonomi Digital, yang bernaung di bawah Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis, melakukan validasi dan evaluasi chatbot UMKMate bersama praktisi hukum dan notaris.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah Program Penelitian Tahun Pelaksanaan 2025 yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM).

Ketua Peneliti, Lilyani Asri Utami, memaparkan rangkuman kegiatan sebelumnya, termasuk hasil Focus Group Discussion (FGD), pada Sabtu (14/6/2025) silam, yang telah dipublikasikan di media sosial UMKMate.

Ia juga menyampaikan hasil olahan kuesioner UMKM yang menunjukkan respons positif. Tujuh dari sepuluh pernyataan mendapat respons “Sangat Setuju” (rata-rata 89,57 persen) dan tiga pernyataan lainnya “Setuju” (rata-rata 72,33 persen).

“Kami ingin memastikan UMKMate tidak hanya menjadi chatbot biasa, tetapi benar-benar menjadi sahabat bagi pelaku UMKM,” ujar Lilyani dalam keterangan rilis yang diterima, Senin (22/9/2025).

Ia menyebutkan, masukan dari para praktisi hukum sangat penting untuk menyempurnakan fitur, memperbaiki konten, dan memastikan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh semua kalangan.

“Tujuannya untuk menyempurnakan chatbot ini agar menjadi sumber konsultasi hukum yang akurat, mudah diakses, dan relevan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” katanya.

Acara dilanjutkan dengan paparan branding UMKMate yang menggabungkan nilai kepercayaan, keterbukaan, dan teknologi modern, serta perkenalan maskot robot sebagai identitas visual.

Sementara itu, Ilham Maulana, programmer dan developer UMKMate, memandu uji coba langsung aplikasi, termasuk mekanisme pendaftaran akun expert.

“Feedback dari narasumber sangat membantu kami untuk mengoptimalkan sistem,” kata Ilham.

Ia menegaskan, saran seperti pembatasan jumlah pertanyaan tanpa login, fitur lupa password, serta penyesuaian formulir pendaftaran expert akan segera kami integrasikan agar pengalaman pengguna semakin baik.

Senada dengan Ilham, Rully Mawirdi memberikan saran mengenai batas pertanyaan tanpa login, yang menurutnya penting untuk menjaga kapasitas sistem, namun tetap harus ramah pengguna.

Ia menyarankan maksimal tiga kali pertanyaan tanpa login dan perbaikan jawaban pada kasus PT Perorangan.

“Batasan jumlah pertanyaan tanpa login sangat penting untuk menjaga kapasitas sistem, tapi harus tetap ramah bagi pengguna baru yang ingin mencoba,” jelas Rully.

Atep Linda Ramadhany menekankan pentingnya penambahan fitur “Lupa Password” dan penyederhanaan formulir registrasi ahli.

“Fitur seperti lupa password bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga keamanan. Formulir registrasi expert pun sebaiknya ringkas namun tetap informatif,” ungkap Atep.

Setelah sesi uji coba, narasumber mengisi kuesioner untuk menilai performa, kemudahan penggunaan, dan relevansi jawaban chatbot. Data ini akan digunakan sebagai dasar perbaikan fitur, penyesuaian knowledge base, dan peningkatan user experience.

Tim peneliti menyampaikan terima kasih atas partisipasi aktif semua pihak dan berkomitmen untuk meluncurkan UMKMate yang lebih responsif, akurat, dan bermanfaat bagi UMKM Indonesia.

Read Entire Article
Politics | | | |