Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir: Korban Ditanya Hal Sensitif soal Agama sebelum Ditembak

4 hours ago 3

loading...

Para saksi mata mengungkap apa yang terjadi selama pembantaian 26 turis Hindu di padang rumput Baisaran, Pahalgam, di Jammu dan Kashmir, Selasa sore lalu. Foto/PTI

NEW DELHI - Para saksi mata mengungkap apa yang terjadi selama pembantaian 26 turis Hindu di padang rumput Baisaran, Pahalgam, di Jammu dan Kashmir, Selasa sore lalu.

Wilayah Jammu dan Kashmir yang terkenal dengan julukan "Mini Swiss" itu dikendalikan oleh India.

Salah satu saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa para korban ditanya hal-hal sensitif soal agama sebelum ditembak mati oleh orang-orang bersenjata.

"Para militan, saya tidak dapat mengatakan berapa banyak, keluar dari hutan dekat padang rumput kecil yang terbuka dan mulai menembaki," kata saksi mata tersebut yang identitasnya dilindungi.

"Mereka jelas-jelas menyelamatkan wanita dan terus menembaki pria, terkadang dengan satu tembakan dan terkadang dengan banyak peluru, seperti badai," paparnya, yang dilansir AFP, Jumat (25/4/2025).

Pemerintah India belum mengatakan apakah orang-orang menjadi sasaran berdasarkan agama dan beberapa saksi mata menggambarkan serangan itu sebagai serangan acak, tetapi yang lain mengeklaim para turis ditanyai tentang agama mereka sebelum ditembak.

Sepupu salah satu korban mengatakan kepada India Today bahwa dua orang berseragam mendatangikorban dan istrinya. "Dan bertanya apakah Anda seorang Muslim, jika ya, bacalah Kalma (pernyataan iman) sebelum menembak kepalanya," katanya.

Putri korban mengatakan kepada media tersebut bahwa para penyerang juga meminta ayahnya untuk membacakan ayat-ayat kitab suci agama Islam.

"Ketika dia gagal melakukannya, mereka menembaknya tiga kali, satu di kepala, satu di belakang telinga, dan satu lagi di punggung," katanya.

Sehari setelah serangan mengerikan itu, India menutup perbatasan utamanya dengan Pakistan dan menangguhkan perjanjian pembagian air yang penting.

Read Entire Article
Politics | | | |