Pemerintah Siapkan Sekolah Rakyat Unggulan di Yogyakarta, Fokus Digitalisasi dan Pendidikan Karakter

8 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersinergi mempersiapkan dua Sekolah Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sekolah yang akan berada di dua lokasi di Sonosewu dan Purwomartani, akan menjadi percontohan program yang fokus pada pendidikan karakter, penguasaan teknologi digital, dan peningkatan keterampilan bagi siswa dari keluarga kurang mampu, dengan tujuan memutus mata rantai kemiskinan.

Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, dalam peninjauannya di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Kemensos RI, Kasihan, Bantul, menegaskan komitmen pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur internet yang memadai untuk mendukung kegiatan Sekolah Rakyat.

"Menyiapkan infrastruktur internet yang memadai untuk mendukung kegiatan sekolah rakyat ini. Sehingga hari ini kami melihat langsung di Yogyakarta ini dua sekolah rakyat yang juga akan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden," ujar Wayan, Sabtu (28/6/2025).

Ia menambahkan bahwa Komdigi sangat mendukung program ini dan akan menyiapkan yang terbaik untuk inisiatif Presiden Prabowo di bidang pendidikan ini.

Senada dengan itu, Wayan juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pendidikan, sesuai arahan Presiden.

"Dari Kementerian Sosial menyampaikan akan bekerja sama dengan Komdigi untuk memberikan pemahaman transformasi digital kepada siswa baik dari SD, SMP dan SMA," jelasnya.

Para siswa akan dilengkapi dengan laptop dan tablet yang dapat digunakan di dalam kelas, mengingat model pembelajaran yang akan diterapkan adalah boarding class. Komdigi juga akan menyiapkan kurikulum yang mendukung penguasaan digital, termasuk pengajaran Artificial Intelligence (AI) untuk jenjang SMA, bekerja sama dengan perusahaan digital global seperti Google dan Facebook.

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, menjelaskan bahwa kedua Sekolah Rakyat ini akan memulai proses pembelajaran pada tahun ajaran 2025-2026 dengan total 275 calon siswa SMA. Endang Patmintarsih menegaskan bahwa Sekolah Rakyat ini adalah sekolah unggulan yang berasrama, berfokus pada pengembangan keterampilan (skill) dan pendidikan karakter.

"Jadi sekolah rakyat ini adalah yang memang yang digali di mereka untuk tentang skill-nya. Dan pendidikan karakter ini yang diutamakan di sini supaya mereka bagaimana merubah mental, perilaku dan cara pandang mereka," terang Endang. Ia berharap program ini dapat memutus mata rantai kemiskinan dan mencetak generasi hebat.

Perbedaan utama Sekolah Rakyat dengan sekolah reguler adalah sistem asrama dan penekanan pada pendidikan karakter, di samping kurikulum pendidikan umum yang setara dan akan menghasilkan ijazah setara SMA. Bangunan untuk kedua lokasi ini berasal dari Kemensos, dan saat ini baru bisa diimplementasikan di dua lokasi di DIY. Ke depannya, diharapkan minimal ada satu Sekolah Rakyat di setiap provinsi atau kabupaten/kota.

Endang juga menyampaikan bahwa persiapan telah mencapai 99 persen, dengan siswa yang telah siap dan jadwal cek kesehatan di awal Juli 2025. "275 siswa sekolah rakyat di DIY sudah kita pastikan diterima," ujarnya seraya menjelaskan bahwa cek kesehatan tidak akan menggugurkan status penerimaan.

Saat ini, Dinsos DIY sedang mengadakan acara pemantapan bagi calon siswa dan orang tua, mengingat dukungan keluarga sangat penting dalam program ini. Tenaga pendidik juga telah disiapkan oleh Kemendikdasmen berkoordinasi dengan Kemensos. Calon siswa harus berasal dari kategori miskin dan terdaftar dalam data terpadu ekonomi nasional.

Read Entire Article
Politics | | | |