Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau warga di 12 kecamatan di daerah itu untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada musim hujan tahun 2025.
"Kami telah kirimkan surat imbauan juga kepada para camat dan kepala desa/kelurahan agar tetap waspada potensi cuaca ekstrem," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat Oktavianus Andi Bona dihubungi di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menambahkan Pemkab Manggarai Barat secara rutin memantau prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang juga meminta warga agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Ia juga menjelaskan wilayah yang berpotensi rawan longsor dalam musim hujan yakni Kecamatan Kuwus, Ndoso, Mbeliling, Sano Nggoang dan sebagian wilayah Kecamatan Pacar. Sementara itu, wilayah potensi bencana angin putih beliung yakni Kecamatan Pacar, Lembor, Lembor Selatan.
"Kalau dampak longsor itu seluruh jalan nasional dan jalan provinsi serta potensi banjir dan rob itu di Kecamatan Komodo dan sebagian Kecamatan Boleng," ujarnya.
Ia mengaku telah membangun komunitas dan koordinasi lintas instansi di Pemkab Manggarai Barat serta unsur TNI-Polri, sehingga akan merespon dengan cepat bila terdapat laporan dampak cuaca ekstrem.
Lebih lanjut, ia juga meminta warga agar menghindari daerah rawan longsor saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi serta tidak keluar jika tidak ada keperluan yang mendesak.
"Jika ke kebun untuk aktivitas bertani hindari kali atau sungai yang sementara banjir, daerah yang rawan longsor serta daerah yang padat pohon yang besar dan tinggi, sebaiknya jika ada pohon yang tinggi seperti kelapa itu dipotong, karena bisa membahayakan kita sendiri pada saat seperti ini, apalagi kalau ada puting beliung," katanya.
Ia juga meminta warga agar segera melaporkan kejadian bencana alam atau dampak cuaca ekstrem kepada pemerintah setempat atau menghubungi nomor pengaduan BPBD Manggarai Barat.
"Nomor pengaduan kami itu 081238881621 atau di nomor saya 081337803155 dan kami sudah bentuk posko yang selalu siap," katanya.
Sebelumnya, BMKG mengimbau warga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat agar meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam periode 12-14 November 2025.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran.
Ia juga meminta para nelayan dan pelaku wisata bahari di Labuan Bajo agar memperhatikan potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Labuan Bajo ketika terjadi cuaca buruk.
"Tetap waspada dan tenang, dan pastikan informasi cuaca hanya bersumber dari BMKG," ujarnya.
Ia juga menjelaskan BMKG memantau adanya sirkulasi siklonik di selatan Bali yang nantinya akan bergeser mendekati wilayah NTT. Keberadaan siklonik ini berdampak pada peningkatan aktivitas cuaca di wilayah NTT, termasuk Manggarai Barat, selama periode 12–14 November 2025.
Secara umum, lanjut dia, sebagian besar wilayah Manggarai Barat telah memasuki musim hujan, namun kondisi dinamika atmosfer yang dipicu oleh sirkulasi siklonik ini menyebabkan penambahan curah hujan di beberapa wilayah.
Selain memicu terbentuknya daerah belokan angin (konvergen), kata dia, sistem ini juga meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
sumber : antara

2 hours ago
4






































