Pemprov Dukung Pendidikan Inklusif di Maluku Utara

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) menjadi langkah strategis mendukung pendidikan inklusif bagi semua anak di Malut dan kehadiran kampus harus menjadi identitas semua perguruan tinggi di Indonesia.

"Pendidikan menjadi prioritas utama dalam rencana kerja pemerintah daerah," kata Gubernur Malut, Sherly Tjoanda Laos saat menghadiri kegiatan bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliartodi Ternate, Selasa.

Dia mengatakan melalui Pertemuan ini menjadi langkah strategis mendukung pendidikan inklusif bagi semua anak di Maluku Utara.

Dalam kesempatan itu, bersama Mendiktisaintek, dilanjutkan dengan peluncuran Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Daerah di Maluku Utara.

Gubernur mengatakan, dengan adanya kegiatan ini menjadi kolaborasi nyata antara industri dan perguruan tinggi setempat.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai kampus yang berdampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah.

Mendiktisaintek memberi contoh dengan Universitas Khairun di Ternate, Malut, yang dinilai telah menunjukkan kemajuan signifikan.

"Kami bangga melihat bagaimana Universitas Khairun menunjukkan dampaknya kepada masyarakat. Ini adalah contoh nyata dari kampus berdampak yang sesungguhnya, di mana kampus tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga pusat ilmu, solusi, dan aktivitas ekonomi masyarakat," kata Menteri Bria.

Brian mengatakan konsep kampus berdampak harus menjadi identitas semua perguruan tinggi di Indonesia, di mana kampus harus mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks, mulai dari krisis iklim, disrupsi teknologi, hingga dominasi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI).

Menurut dia, hanya dengan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, bangsa ini bisa melesat menjadi negara maju.

"Kampus tidak boleh menutup diri. Saya sangat senang melihat kampus ini tanpa gerbang, simbol bahwa masyarakat bisa ikut merasakan manfaat dari kehadiran perguruan tinggi," ujarnya.

Maka dari itu, Menteri Brian mendorong agar perpustakaan kampus dibuka untuk umum, bahkan di hari libur, agar budaya membaca dan berpikir kritis tumbuh di tengah masyarakat.

Sementara itu, Rektor Unkhair Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum mengatakan beberapa poin penting, di antaranya perlunya verifikasi data beasiswa industri dengan database perguruan tinggi, pentingnya sinergi triple helix (pemda-industri-kampus), Standardisasi mekanisme bantuan Pendidikan serta komitmen industri dalam pengembangan SDM tanpa intervensi kepentingan.*

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |