Pendekatan Humanis Efektif Tangkal Radikalisme di Sekolah

2 hours ago 3

Pakar: Pendekatan humanis efektif tangkal paham radikal di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO, – Pakar pendidikan dari Universitas Islam Negeri Prof KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Prof Fauzi, menegaskan pentingnya penerapan pendekatan humanis dalam dunia pendidikan sebagai langkah efektif untuk menangkal penyebaran paham radikal di kalangan pelajar. Hal ini disampaikannya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Prof Fauzi menjelaskan bahwa meskipun isu radikalisme sempat mereda, kejadian ledakan di salah satu SMA di Jakarta menunjukkan bahwa ancaman radikalisme masih ada. Ia mengingatkan bahwa tindak kekerasan dan perundungan masih marak dan dapat memicu pemikiran radikal di kalangan remaja.

Menurut Prof Fauzi, dunia pendidikan perlu menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang menumbuhkan empati, toleransi, dan saling menghargai. Suasana pendidikan sebaiknya ramah anak dan berbasis cinta, tidak hanya mengedepankan hukuman (punishment) yang dapat memicu tekanan psikologis.

Pentingnya Resiliensi dan Literasi Digital

Prof Fauzi juga menekankan pentingnya membangun resiliensi siswa agar tidak mudah tertekan oleh tekanan sosial maupun akademik. Pendidikan harus mengutamakan pendekatan humanis dan persuasif untuk menghindari pembentukan karakter keras.

Sebagai solusi, ia menyarankan perubahan paradigma pendidikan dengan memperkuat basis pendidikan ramah anak, menguatkan kurikulum untuk membangun resiliensi, dan menciptakan lingkungan sekolah yang menjadi "jaring pengaman" bagi siswa.

Prof Fauzi juga menyoroti dampak masif teknologi informasi dan pentingnya literasi digital bagi siswa. Anak-anak harus diberi edukasi untuk sadar fungsi dan dampak teknologi agar tidak terjerumus dalam penggunaan yang salah.

Di akhir, Prof Fauzi mengapresiasi langkah cepat Kepolisian dalam mengungkap kasus dugaan radikalisme di SMA tersebut, berharap bahwa pelaku tidak terhubung dengan jaringan radikal profesional.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Politics | | | |