loading...
Duel HP seharga mobil: Samsung Galaxy Z TriFold menang telak soal produktivitas dan Google, tapi Huawei Mate XT tetap juara gaya meski harganya bikin dompet kena serangan jantung. Foto:
JAKARTA - Lupakan laptop, lupakan tablet. Industri seluler kini tengah mabuk kepayang oleh obsesi baru: melipat layar sebanyak mungkin.
Di sudut kiri, ada sang pionir dari China, Huawei Mate XT Ultimate Design, yang sudah lebih dulu mencuri panggung dengan desain "akordeon" cantiknya.
Di sudut kanan, raksasa Korea Selatan akhirnya bangun dari tidurnya; Samsung Galaxy Z TriFold resmi diumumkan pada Selasa (2/12/2025), membawa pesan jelas bahwa mereka tidak mau kalah dalam perang inovasi yang semakin tidak masuk akal ini.
Pertanyaannya sederhana: Apakah perangkat seharga puluhan juta rupiah ini benar-benar masa depan, atau sekadar mainan mahal para sultan yang bingung menghabiskan uang?
Filosofi Desain: Antara Keindahan dan Paranoia

Huawei Mate XT mengambil rute berani—bahkan nekat—dengan mekanisme lipatan ke luar (outward folding). Hasilnya adalah perangkat yang memukau secara estetika: tipis (3,6 mm saat terbuka), ringan (298 gram), dan bertransformasi luwes dari 6,4 inci, ke 7,9 inci, hingga 10,2 inci.
Namun, kecantikan ini menyimpan bom waktu. Layar yang selalu terekspos keluar adalah mimpi buruk durabilitas. Satu goresan kecil di layar OLED senilai motor matic itu akan membuat pemiliknya menangis darah.

Sebaliknya, Samsung bermain aman namun cerdas. Galaxy Z TriFold memilih desain lipat ke dalam (inward folding) dengan perlindungan ganda.
Saat ditutup, layar utama 10 inci terlindungi, dan pengguna berinteraksi lewat cover screen 6,5 inci yang sangat terang (2.600 nits).














































