REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “Segeralah beramal baik sebelum terjadi enam tanda kiamat, yaitu matahari terbit dari arah ia terbenam (barat), Dajjal, asap tebal, hewan melata yang dapat berbicara (dabbah), petaka (kematian spesifik) perorangan, dan petaka umum (kiamat besar).” Demikian sabda Nabi Muhammad SAW, seperti diriwayatkan Imam Ahmad.
Hadis di atas menyebutkan, antara lain, ihwal sosok Dajjal. Makhluk ini bukanlah semacam "alien" atau entitas non-manusia, semisal jin. Sosok penebar kerusakan di muka bumi itu termasuk jenis manusia.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting, buta sebelah mata, terhapus mata, tidak menonjol dan tidak bermata cekung. Jika disamarkan kepadamu, maka ketahuilah bahwa Rabb kamu tidak buta sebelah matanya” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Dajjal dideskripsikan oleh Nabi SAW sebagai seorang lelaki yang buta mata sebelah kanannya. Matanya seperti buah anggur yang menjulur. Pada keningnya, terdapat huruf ka-fa-ra. Semua orang yang beriman dapat membacanya, baik yang buta huruf maupun tidak.
Rasulullah SAW pernah memimpikan tentang Nabi Isa dan Dajjal. Dalam mimpi itu, beliau diperlihatkan ada seorang lelaki dalam rupa yang paling baik di antara manusia. Rambutnya keriting dan panjang hingga ke bahunya. Kepalanya seakan-akan meneteskan air. Dia meletakkan tangannya di antara dua pundak lelaki di sampingnya serta melakukan tawaf di Ka'bah.
Nabi SAW lantas bertanya, "Siapakah orang itu?" Mereka menjawab, "Dia adalah Al Masih (Isa) bin Maryam."
Kemudian, Rasulullah SAW melihat ada seseorang berbadan tegap dengan rambut keriting, sedangkan mata kanannya buta. Perawakannya menyerupai seorang lelaki Quraisy, yakni Ibnu Qathan. Tangannya menggandeng pundak dua lelaki sebelahnya dan melakukan tawaf di Ka'bah.
Nabi pun bertanya, "Siapakah orang itu?"
Mereka berkata, "Dia adalah Al-Masih ad-Dajjal" (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Di manakah Dajjal akan muncul? Nabi Muhammad SAW menjelaskan, daerah kemunculan Dajjal ialah suatu kawasan yang sepi antara Syam (Suriah) dan Irak. Adapun ciri-ciri fisik makhluk tersebut juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW.