Home > News Friday, 14 Nov 2025, 06:20 WIB
Guru BK dinilai perlu lebih diberdayakan untuk mendeteksi masalah sosial sejak dini.
SMAN 72 Jakarta Sumber:JAKARTA — Kasus perundungan atau bullying di kalangan pelajar Indonesia kembali menjadi sorotan. Peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta, yang diduga dilakukan oleh siswa yang kerap menjadi korban perundungan, membuka mata banyak pihak akan seriusnya persoalan ini.
Psikolog dan Ketua II Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi), Prof Henndy Ginting, menilai guru bimbingan konseling (BK) memiliki peran penting dalam mencegah dan mendeteksi perilaku perundungan di sekolah. Namun, menurutnya, posisi guru BK sering kali dianggap kurang penting oleh pihak sekolah maupun para siswa.
“Peran guru BK ini sangat strategis sebenarnya, terutama dalam menangani masalah mental dan psikologis siswa. Tapi sering kali guru BK itu justru dinomorduakan,” ujar Prof Henndy saat dihubungi Republika, Kamis (13/11/2025).
Guru besar di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB itu menekankan perlunya perubahan kebijakan di lingkungan sekolah agar guru BK tidak hanya berperan administratif, tetapi benar-benar menjadi mitra kepala sekolah dalam membina kesejahteraan psikologis siswa.
Langkah pertama, kata dia, bisa dilakukan melalui identifikasi dini lewat assessment dan screening terhadap seluruh siswa. Dari situ, guru BK dapat memetakan siswa yang berpotensi menjadi pelaku, korban, pembela (defender), maupun pihak pasif dalam situasi perundungan.
“Dari hasil screening bisa terlihat siapa yang suka membuli, siapa yang dibuli, dan siapa yang bisa jadi pembela. Kelompok pembela ini perlu diperkuat supaya pembuli tidak semakin berani,” jelasnya.
Selain itu, guru BK juga disarankan aktif melakukan observasi langsung di lingkungan sekolah, seperti saat jam istirahat, kegiatan olahraga, atau di kantin. Observasi ini penting untuk memahami dinamika sosial di antara siswa dan mengenali tanda-tanda awal perundungan.
Namun, Prof Henndy menegaskan bahwa peran guru BK tidak bisa berdiri sendiri. Diperlukan kerja sama lintas fungsi antara guru mata pelajaran, wali kelas, dan siswa yang dilatih menjadi agen perubahan di kelas.

3 hours ago
5












































