2 hours ago
2
Pada PKKMB 2025, UMJ menyambut 3.838 Mahasiswa baru termasuk 40 mahasiswa Internasional yang berasal dari beberapa negara seperti Kamboja, Libya, Malaysia, Pakistan, Sudan, Thailand, dan Yaman. (FOTO : UMJ)
PKKMB UMJ mengusung tema Green and Sustainable Global Campus. Sejalan dengan tema tersebut, UMJ menegaskan komitmennya sebagai kampus hijau berkelanjutan melalui berbagai inovasi ramah lingkungan. (FOTO : UMJ)
Rektor menjelaskan bahwa separuh dari 59 program studi di UMJ sudah berakreditasi Unggul. UMJ merupakan kampus pertama yang dimiliki Muhammadiyah. Kampus ini telah berdiri sejak 18 November 1955 atau sekitar 70 tahun yang lalu. (FOTO : UMJ)
Rektor mengatakan dari penampilan mahasiswa pada PKKMB UMJ menunjukkan bahwa UMJ sangat mendukung mahasiswanya untuk aktif dalam berorganisasi. (FOTO : UMJ)
Pembukaan PKKMB UMJ 2025 semakin semarak dengan parade penampilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan berbagai organisasi kemahasiswaan. Di antaranya, Tapak Suci, Renaissance, Hizbul Wathan UMJ, UKM Olahraga, Foreign Language Community (FLC UMJ), Resimen Mahasiswa (MENWA UMJ), Unit Dakwah Kampus (UDK) Attanwir, Mahasiswa Pecinta Alam STACIA UMJ, Mahasiswa Pecinta Alam (MAPENA), serta Korps Protokoler Mahasiswa (KPM UMJ) (FOTO : UMJ)
Rektor berpesan agar mahasiswa jangan yang kuliah-pulang saja, tetapai juga harus aktif dalam mengembangkan diri diluar kelas. (FOTO : UMJ)
REPUBLIKA.CO.ID, Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Jakarta (PKKMB UMJ) Tahun 2025 resmi dibuka Senin (21/09/2025). Kegiatan bertajuk 'Green and Sustainable Global Campus' berlangsung di Auditorium K. H. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia UMJ.
Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si berpesan agar mahasiswa tidak hanya kuliah saja, namun juga aktif berorganisasi. "IPK hanya berkontribusi 25% terhadap kesuksesan, 75% lainnya ditentukan oleh softskill kalian,” ujar Ma’mun.
Pada kesempatan yang sama Anggota Badan Pengurus Harian UMJ Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, M.A., menyampaikan kepada mahasiswa untuk bersyukur pada kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk melanjutkan studi di UMJ.
Ia menambahkan, pendidikan tinggi berbeda dengan pendidikan dasar dan menengah karena menuntut kedewasaan dan rasionalitas. Mahasiswa harus mengedepankan akal sehat, bukan emosi, serta menyadari bahwa kesuksesan ditentukan oleh diri sendiri.
