Selamat Datang Dzulhijjah : Keutamaan dan Larangan di Bulan Mulia

1 day ago 8

loading...

Ada banyak keutamaan bulan Dzulhijjah di antaranya disebutkan bahwa 10 hari pertama di bulan itu dijadikan salah satu media bersumpah oleh Allah Taala. Foto ilustrasi/ist

Selamat datang Dzulhijjah , bulan haram yang dimuliakan Allah Ta'ala. Hari ini 28 Mei 2025, umat Islam sudah memasuki awal bulan Dzulhijjah 1446 hijriah menurut perhitungan kalender hijriyah. Sebagai muslim yang senantiasa mengharapkan ridha Allah tentu tidak akan menyia-nyiakan bulan yang satu ini.

Ada banyak keutamaan bulan Dzulhijjah di antaranya disebutkan bahwa 10 hari pertama di bulan itu dijadikan salah satu media bersumpah oleh Allah Ta'ala.

Ustaz Muhammad Ajib (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafi'i" menyebutkan ketika ada salah satu makhluk-Nya yang dijadikan sumpah dalam ayat Al-Qur'an , maka hal itu menunjukkan keistimewaan yang sangat luar biasa.

Betapa mulianya 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah hingga Allah Ta'ala mengabadikannya dalam satu surah Al-Qur'an yaitu ayat kedua dari Surat Al-Fajr juz 30. Allah Ta'ala berfirman:

وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ

"Dan demi malam-malam yang sepuluh". (QS Al-Fajr Ayat 2).

Imam Ibnu Katsir, seorang pakar ahli tafsir menyebutkan, "Dan malam-malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh (pertama) dari bulan Dzulhijjah , sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu 'Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf.

Selain keistimewaan di atas, sebuah hadis menjelaskan bahwa amal shalih yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan amalan yang sangat dicintai oleh AllahTa'ala. Dari Sayyidina Abdullah ibn 'Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda:

"Tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ). 'Para shahabat bertanya, "Termasuk jihad fi sabilillah?' Rasulullah SAW bersabda: "Termasuk jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yangkembali sama sekali". (HR. Al-Bukhari)

Hadis ini menunjukkan kepada kita tentang adanya kesempatan emas bahwa amal shalih apapun yangkita lakukan akan bernilai istimewa di hadapan AllahTa'ala dan akan sangat disukai oleh Allah Ta'ala. Yangpenting syaratnya adalah amal shalih itu harus dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Amalan Utama

Ibadah yang paling utama pada bulan Dzulhijjah adalah menyembelih hewan untuk kurban karena Allah. Sebab pada hari kiamat nanti, hewan itu akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggotanya tidak ada yang kurang sedikit pun dan semuanya akan menjadi nilai pahala baginya. Ibadah kurban yang dilaksanakan pada Hari Raya Iduladha sampai hari tasyrik , tiada lain bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Disamping itu, kurban juga berarti menghilangkan sikap egoisme , nafsu serakah, dan sifat individual dalam diri seorang muslim. Dengan berkurban, diharapkan seseorang akan memaknai hidupnya untuk mencapai ridha Allah semata.

Disebutkan dalam periwayatan hadis bahwa :

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Dari 'Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada Hari Raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (Hadis hasan, riwayat al-Tirmidzi dan Ibn Majah)

Seorang hamba yang berkurban dengan hewan ternak hakikatnya adalah dia “mengorbankan” segalanya (jiwa, harta, dan keluarga) hanya untuk-Nya. Oleh karena itu, pada hakikatnya, yang diterima Allah dari ibadah kurban itu bukanlah daging atau darah hewan yang dikurbakan, melainkan ketakwaan dan ketulusan dari orang yang berkurban, itulah yang sampai kepada-Nya. Allah Ta'ala Berfirman :

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ

"Daging dan darah binatang korban atau hadiah itu tidak sekali-kali akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepadaNya ialah amal yang ikhlas yang berdasarkan taqwa dari kamu. Demikianlah Ia memudahkan binatang-binatang itu bagi kamu supaya kamu membesarkan Allah kerana mendapat nikmat petunjukNya. Dan sampaikanlah berita gembira (dengan balasan yang sebaik-baiknya) kepada orang-orang yang berusaha supaya baik amalnya." (QS Al-Hajj : 37).

Baca juga: Mengapa Dzulhijjah Disebut Bulan Haram?

11 Hal yang Terlarang

Selain banyak amalan yang dianjurkan dilakukan, ada juga beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan di bulan tersebut. Apa saja amalan yang dilarang tersebut? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut larangannya :

1. Larangan berbuat zalim

Allah Ta'ala berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوۡرِ عِنۡدَ اللّٰهِ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ مِنۡهَاۤ اَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظۡلِمُوۡا فِيۡهِنَّ اَنۡفُسَكُمۡ‌ ؕ وَقَاتِلُوا الۡمُشۡرِكِيۡنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ كَآفَّةً‌  ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَ

“Sesungguhnya bilangan pada bulan pada sisi Allah ada dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah : 36).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa jumlah bulan dalam setahun yang ditetapkan ada 12 bulan. Di antara bulan-bulan tersebut, ada 4 bulan haram yaitu Dzulkadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Maka, umat muslim dilarang untuk melakukan kezaliman untuk diri sendiri. Bahkan tidak hanya karena bulan Dzhulhijjah saja, tetapi untuk setiap harinya di bulan-bulan yang lainnya juga. Umat muslim yang melakukan suatu amalan di bulan Dzulhijjah akan mendapatkan pahala begitu besar.

2. Dilarang memberi kesusahan pada orang Lain

Dari Aisyah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi umatku lantas dia merepotkan (membuat susah) umatku, maka repotkanlah dia.” (HR. Muslim)

Hadis ini menjelaskan mengenai doa dari Rasulullah SAW terhadap orang yang diberikan kemudahan oleh Allah untuk mengurusi kaum sesamanya, tetapi dia tidak melakukannya dengan baik malah memberikan kesusahan. Maka, orang tersebut akan mendapatkan kesusahan pula.

Sedangkan, orang yang memberikan kemudahan dan mengurusi urusan kaum sesamanya dengan baik walaupun ada yang di luar kemampuannya. Maka orang tersebut akan mendapatkan pahala.

3. Melalaikan kesempatan beramal saleh

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tiada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini. Yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, mereka (para sahabat) bertanya: Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?, beliau bersabda: Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka dari itu sangat disayangkan jika hari-hari di bulan Dzulhijjah, kita lewatkan begitu saja. Karena, kita tidak akan pernah tahu kapan kesempatan baik tersebut bisa dirasakan lagi.

4. Meremehkan amalan sunah

Banyak hal yang dapat mempengaruhi dalam meremehkan amalan sunah, beberapa di antaranya seperti menganggap bahwa amalan wajib sudah cukup atau merasa sudah sempurna jadi tidak perlu ditambahkan dengan amalan sunnah, memiliki rasa malas, merasa sibuk dengan urusan dunia, dan lain-lain. Padahal jika sering melakukan amalan sunnah, maka kita akan mendapatkan pahalanya lebih banyak lagi untuk bekal di akhirat.

5. Tidak banyak berdoa

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baiknya doa adala di hari Arafah.” (HR. At-Tirmidzi).

Kita sebagai umat muslim yang lemah tidak boleh sombong kepada Allah dengan tidak berdoa kepada-Nya dan termasuk perbuatan dosa, padahal Allah sangat menyukai umat-umat yang berdoa kepada-Nya. Terlebih lagi sangat dianjurkan untuk berdoa di hari ke 10 di bulan Dzulhijjah, karena hari tersebut hari di mana doa paling cepat dikabulkan oleh Allah.

6. Memotong kuku bagi yang berudhhiyah

Jika umat muslim melakukan berkurban, maka dianjurkan untuk tidak memotong kuku agar amalannya dapat diterima. Seperti yang dijelaskan dalam hadis ini, “Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban.” (HR. Muslim no. 1997).

Sedangkan, bagi orang yang tidak melakukan kurban diperbolehkan untuk memotong kukunya.

Baca juga: 12 Amalan yang Dianjurkan di Bulan Dzulhijjah: Puasa Sunnah hingga Berkurban

7. Memotong rambut bagi yang Kurban

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah dan seseorang dari kalian ingin berkurban, maka hendaklah menahan diri (tidak memotong) rambut dan kuku-kukunya.” (HR. Muslim dari Ummu Salamah ra).

Sebagian ulama menjelaskan alasan untuk tidak mencukur rambut agar seluruh bagian tubuh tersebut tetap mendapatkan kekebalan dari api neraka. Tetapi sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa hal ini sama dilakukan dengan jamaah haji yang sedang melakukan ihram.

8. Tidak menjalankan aturan dalam Berudhhiyah

Aturan-aturan selama bulan Dzulhijjah harus dilakukan, agar mendapatkan pahala dan menjadikan amalan tersebut sempurna. Misalnya, larangan untuk tidak memotong rambut yang ada di sekitar badan. Menurut Asy-Syaukhani menjelaskan bahwa, “Hikmah larangan tersebut, agar balasan berupa terhindarnya badan dari api neraka tetap sempurna.” (Nailil Authar, 5/133).

9. Riya dalam beramal

Riya termasuk ke dalam perbuatan sombong dan dosa. Jika seseorang ingin berqurban dengan niat yang riya atau hanya ingin dipandang mampu maka tidak akan mendapatkan pahala tersebut. Tetapi, jika niat berqurban hanya karena ingin beribadah kepada Allah maka termasuk perbuatan yang baik dan akan mendapatkan pahala dari Allah.

10. Tidak mandi sebelum salat Iduladha

Mandi sangat dianjurkan untuk semua orang. Tidak hanya untuk kebersihan, tetapi sebagai rasa menghargai dalam menyambut hari raya dalam agama Islam. Seperti yang dijelaskan dalam hadis ini, “Seorang lelaki bertanya kepada Ali radhiallahu’anhu tentang mandi, ia menjawab: ‘Mandilah setiap hari jika engkau mau.’ Lelaki tadi berkata: ‘Bukan itu, tapi mandi yang benar-benar mandi.’ Ali menjawab: ‘Mandi di hari Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah.” (HR. Al Baihaqi)

11. Tidak kurban bagi yang Mampu

Hukum berkurban dalam Islam yaitu sunnah muakkadah. Menurut Mazhab Hanafi sunnah muakkadah disebut dengan istilah Sunanul Huda, yang mendekati dengan hukum wajib. Bagi orang yang menjalankannya akan mendapatkan pahala, sedangkan orang yang meninggalkannya tidak akan berdosa namun ada peringatan. Tetapi ada sebagian ulama berpendapat bahwa wajib hukumnya bagi yang mampu untuk berqurban. Seperti yang ditafsirkan dalam hadis, “Barangsiapa yang memiliki kemampuan namun tidak berqurban, maka jangan sekali-kali mendekat ke tempat salat kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Baca juga: Dalil Al Quran dan Hadis tentang Ibadah Kurban

Wallahu A'lam

(wid)

Read Entire Article
Politics | | | |