loading...
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI memastikan seluruh layanan operasional di Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) telah kembali normal. Foto/Dok
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI memastikan seluruh layanan operasional di Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) telah kembali normal. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin menyampaikan, jalur Medan–Binjai kembali beroperasi penuh pada 3 Desember 2025, sementara jalur Duku–BIM di Sumbar dinyatakan aman dilalui pada 9 Desember 2025 pukul 01.30 WIB.
Menurutnya, proses percepatan pemulihan jalur kereta Medan–Binjai dimulai sejak ditemukannya tiga titik terdampak banjir. Dan dalam lima hari, penanganan gogosan dan penguatan struktur rel diselesaikan, termasuk pengujian keselamatan sebelum perjalanan kembali dibuka.
“Pemulihan jalur ini penting untuk menjaga pergerakan masyarakat dan stabilitas ekonomi di Sumatera Utara ,” ujar Bobby dalam keterangannya pada Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: Mayoritas Berbasis CPO, KAI Angkut 521 Ribu Ton Komoditas Perkebunan
Di samping itu, Bobby menegaskan distribusi BBM di Sumut juga dipercepat sebagai bagian dari pemulihan layanan. Sejak 28 November 2025, pola operasi angkutan BBM ditingkatkan dari dua menjadi empat perjalanan per hari. Volume angkut naik dari rata-rata 42 gerbong ketel (1.428 KL/hari) menjadi 48 gerbong ketel (1.632 KL/hari).
“Keandalan angkutan logistik menjadi bagian penting dalam menjaga pasokan energi masyarakat dan industri,” tambah Bobby.
Dari aspek pelayanan penumpang, Divre I Sumut mencatat 2.383.630 pelanggan pada Januari–November 2025 atau tumbuh 8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. KA Putri Deli mencatat volume tertinggi dengan 1.172.638 pelanggan, disusul Sribilah Utama 679.172 pelanggan, Siantar Ekspres 450.869 pelanggan, dan Datuk Belambangan 80.951 pelanggan.
Stasiun Medan menjadi simpul pergerakan utama dengan 858.999 penumpang berangkat dan 884.760 penumpang datang. Di Sumatera Barat, pemulihan operasional dilakukan secara menyeluruh sebelum perjalanan kembali dibuka.















































