Senyum Suci, Haru Dua Lansia: Cerita Kecil di Balik Baksos Polsek Majalengka Kota dan Bhayangkari.

Momen Kapolsek Majalengka Kota Bhayangkari , IPTU Piki Krismanto, S.H., M.H., ditemani Ketua Bhayangkari, Ny.Herva Piki memberikan bantuan kepada Suci (16). (Foto: Dok Eko Widiantoro)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Di sebuah rumah sederhana di Lingkungan Margamukti, Blok Pancurendang Landeuh, Kelurahan Babakanjawa, Sabtu (20/09/2025) siang, suasana berubah menjadi haru. Suci (16), seorang anak istimewa berkebutuhan khusus, menerima kursi roda baru dari jajaran Polsek Majalengka Kota bersama Bhayangkari.

Dengan senyum lebar dan suara lirih, Suci mengucapkan, “Haturnuhun Pak Polisi,” dalam bahasa Sunda.

Ucapan itu seketika membuat ruangan hening, lalu pecah menjadi tepuk tangan hangat. Bagi keluarga besar Polri yang hadir, kalimat sederhana itu menjadi penanda betapa besar arti perhatian kecil bagi warganya.

Baca juga: Polsek Pancoran Mas Depok Bekuk Pengedar Narkoba di Bogor

Tak jauh dari Suci, dua sosok lanjut usia ikut menjadi penerima perhatian. Nurwi (76) dan Kasma (87), kakak beradik yang menua tanpa keturunan, hidup bersahaja di rumah tua mereka. Tubuh yang renta tak menghalangi senyum syukur saat keduanya menerima bingkisan sembako.

“Alhamdulillah, masih ada yang peduli,” bisik Nurwi, sambil menggenggam erat tangan Bhayangkari yang menyerahkan bantuan.

Kapolsek Majalengka Kota IPTU Piki Krismanto memimpin langsung kegiatan sosial tersebut, didampingi istrinya, Ny. Herva Piki. Ia menyebut, bakti sosial bukan sekadar agenda rutin, tetapi jembatan untuk meneguhkan hubungan kemanusiaan.

Baca juga: UI dan Palestine Center Siap Jadi Ruang Advokasi Kemerdekaan Palestina

“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai pelindung dan pengayom, tetapi juga keluarga bagi masyarakat,” ujarnya.

Kapolres Majalengka, AKBP Willy Andrian, melalui Kapolsek, menegaskan kegiatan ini bagian dari komitmen Polri hadir dengan hati.

“Kami berharap, langkah kecil ini memberi semangat baru, juga menginspirasi pihak lain untuk peduli pada sesama,” katanya.

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama. Di tengah kisah pilu penerima bantuan, terselip cahaya kebahagiaan. Sebuah kursi roda dan paket sembako mungkin tampak sederhana, namun bagi Suci, Nurwi, dan Kasma, hari itu menjadi penanda bahwa mereka tidak sendirian. (***)

Jurnalis: Eko Widiatoro