Home > Nasional Tuesday, 15 Jul 2025, 21:04 WIB
Kunjungan Presiden Prabowo ke Belgia dan Prancis menghasilkan sejumlah pencapaian penting bagi Indonesia.

PARIS -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menutup rangkaian kunjungan luar negeri di Belgia dan Prancis dengan sejumlah capaian penting yang memperkuat posisi strategis Indonesia di panggung global. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut, lawatan RI 1 ke dua negara tersebut berlangsung menghasilkan sejumlah pencapaian penting.
"Dalam dua hari ini, Bapak Presiden melakukan kegiatan sangat-sangat produktif. Jadi di Belgia bertemu dengan tiga tokoh Uni Eropa dan Belgia. Jadi bertemu Presiden Komisi Eropa, kemudian bertemu Presiden Dewan Eropa, serta Raja Belgia," ujar Teddy kepada awak media di Bandara Orly, Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025).
Menurut dia, pencapaian penting yang menjadi terobosan baru adalah tercapainya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Teddy menyampaikan, dengan tercapainya kesepakatan CEPA, tarif ekspor Indonesia ke Uni Eropa saat ini menjadi nol persen.
Hal itu pun menjadi peluang bagi Indonesia untuk memasarkan produk ke Benua Biru. "Dari sebelumnya ada yang 10 persen, 20 persen, sekarang menjadi nol. Dan itu kesepakatan yang sangat amat baik untuk investasi, industri, dan ekonomi," ucap Teddy.
Dengan populasi mencapai 700 juta jiwa, Teddy meyakini, CEPA dapat membuka akses Indonesia ke Eropa secara lebih luas. "Anda dapat bayangkan tentunya ini sangat baik, populasi Eropa sekitar 700 juta. Berarti ini membuka seluas-luasnya hubungan antara Indonesia dan Eropa di segala macam bidang," kata Teddy.
Sementara itu di Prancis, Teddy melanjutkan, Indonesia mencetak sejarah baru sebagai tamu kehormatan dalam Parade Militer Bastille Day. Undangan khusus dari Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada pemimpin negara yang tidak terjadi setiap tahun menunjukkan tingginya kepercayaan Prancis terhadap Indonesia.
"Anda dapat lihat dalam 10 tahun terakhir ada dua kepala negara besar yang diundang. Tahun 2017 ada Presiden (Donald John) Trump, kemudian tahun 2023 ada Perdana Menteri Modi dari India. Tentunya ini kehormatan besar," jelas Teddy.
Partisipasi kontingen Satgas Patriot II Indonesia dalam parade militer turut disambut dengan penghormatan tinggi dari Presiden Macron dan para tamu undangan. Jutaan pasang mata menyaksikan langsung penampilan gagah pasukan Indonesia di Paris yang tampil dengan membanggakan. "Tentunya ini berarti Indonesia makin diperhitungkan dan sangat amat berpengaruh di dunia global," kata Teddy.
Eagle flies alone...