loading...
Kelompok bersenjata The Resistance Front (TRF) membantai 26 turis Hindu di padang rumput Baisaran, Pahalgam, wilayah di Jammu dan Kashmir yang dikendalikan India. Foto/NDTV
NEW DELHI - Dunia internasional marah dan mengecam pembantaian 26 turis Hindu di padang rumput Baisaran, Pahalgam, di Jammu dan Kashmir. Kelompok bersenjata The Resistance Front (TRF) membantai para korban tersebut dengan tembakan pada Selasa sore.
Pada rumput Baisaran di wilayah yang dikendalikan oleh India itu terkenal dengan julukan "Mini Swiss".
TRF mengaku bertanggung jawab atas penembakan massal yang menewaskan 26 turis Hindu dan lebih dari selusin lainnya terluka.
Apa yang Terjadi dalam Pembantaian Itu?
Pada suatu sore yang cerah dan menyenangkan di padang rumput Baisaran di kota Pahalgam di Kashmir, puluhan wisatawan diserang oleh orang-orang bersenjata yang muncul dari hutan di dekatnya.
Para pria bersenjata senapan otomatis menembak mati sedikitnya 26 wisatawan dan melukai banyak lainnya. Semua yang tewas adalah laki-laki.
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, tiba di Srinagar, ibu kota wilayah yang disengketakan dengan Pakistan tersebut, saat belasungkawa mengalir dari para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Perdana Menteri India Narendra Modi menulis di media sosial: "Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili ... mereka tidak akan dibiarkan!"
Siapa Itu TRF?
Dalam sebuah pesan yang muncul di Telegram, TRF menentang pemberian izin tinggal kepada "orang luar", yang menurut para kritikus dapat membantu India mengubah demografi wilayah yang disengketakan di Kashmir.
"Akibatnya, kekerasan akan diarahkan kepada mereka yang mencoba menetap secara ilegal," kata kelompok bersenjata tersebut.