Tiga Kepala Daerah di Aceh Angkat Tangan, Tito: Bukan Menyerah Total

19 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong pentingnya solidaritas nasional untuk mempercepat penanganan daerah terdampak bencana di wilayah Sumatra. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian merespons pengakuan Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi, yang membuat surat tanda menyerah mengatasi bencana di daerahnya.

"Mengenai tiga kepala daerah yang menyatakan menyerah, bukan menyerah total, bukan. Mereka tetap bekerja semampu mereka, tapi ada yang mereka nggak mampu," kata Tito dalam konferensi pers di Posko Bencana Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025).

Menurut dia, tanda menyerah itu bukan berarti mereka berdiam diri saja. "Tolong bagi Bapak, Ibu, yang ngikutin betul ke lapangan, contoh misalnya Aceh Tengah, terkunci. Jalan semua terkunci, karena longsor, ada jembatan putus, dari utara, dari Lhokseumawe putus, dari selatan juga putus. Mereka tetap bekerja cuma dengan kemampuan yang ada," ucap Tito.

Mantan kepala Polri itu menjelaskan, pemerintah pusat telah memberikan dukungan penuh sejak hari pertama. Terutama, sambung dia, terkait kebutuhan alat berat dan suplai tambahan yang tidak dapat dipenuhi pemerintah daerah.

“Jalan-jalan yang putus tadi kan, ada longsor, perlu alat berat. Dia nggak punya kemampuan, di situ yang mereka minta itu. Dan dari pemerintah pusat, mau nyerah, mau nggak, kita menilai sendiri kita akan dukung dari hari pertama sepenuhnya," ujar Tito.

Selain itu, Tito menyoroti menipisnya anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) di banyak daerah menjelang akhir tahun. Sehingga Kemendagri menerbitkan Surat Edaran pada 1 Desember 2025 untuk memperkuat mekanisme gotong royong antarwilayah dalam kondisi darurat.

Saat ini, sambung dia, pemerintah mendorong daerah yang memiliki kekuatan fiskal lebih untuk membantu wilayah terdampak. Tito mengapresiasi gerak cepat Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang ikut mengawal pengiriman bantuan dari Provinsi Jatim ke tiga provinsi terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor.

"Saya tahu Ibu Khofifah sudah langsung berangkat ke Sumut, ke Medan. Dan kemudian dua hari lalu, dia memberikan bantuan dalam bentuk barang. Kemudian yang di Gubernur Bengkulu juga sudah melalui Baznas-nya, itu Rp 3 miliar sudah diberikan kepada daerah terdampak. Sulawesi Selatan, 1,5 miliar, terima kasih. Kaltara Rp 1 miliar," kata Tito.

Dia mengajak, pemda lain se-Indonesia bisa ikut membantu saudaranya di tiga provinsi yang sedang kesusahan. "Saya membayangkan bahwa kita ada 552 provinsi kabupaten-kota. Kalau bisa tolong saling solidaritas, ini akan sangat bisa meringankan," ujar Tito.

Selain itu, kata Tito, Surat Edaran tersebut memberikan dasar hukum bagi pemda daerah untuk menyalurkan bantuan hibah langsung kepada daerah yang membutuhkan. Dengan begitu, lanjut dia, kerja sama dan solidaritas dapat berlangsung lebih cepat.

"Itu jadi payung hukum. Bagi rekan-rekan, kepada daerah, untuk bisa menghibahkan langsung. Mentransfer langsung, hibah. Dengan dasar Surat Edaran itu. Jadi saya mau momentum ini, saya mohon kepada rekan-rekan, kepada daerah, saling kita solidarisme satu sama lain," kata Tito.

Read Entire Article
Politics | | | |