Tips Aman Konsumsi Obat Hormon untuk Jamaah Haji Perempuan dari Dokter

4 hours ago 3

Jamaah haji menunggu jam keberangkatan di Terminal Khusus Haji dan Umroh di Terminal 2F, Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (4/5/2025). Terminal Khusus Haji dan Umroh tersebut menyediakan 10 konter imigrasi dengan jalur tersendiri bagi jamaah haji Indonesia yang akan berangkat ke tanah suci sehingga para jamaah haji tidak perlu mengantre di konter imigrasi setibanya di Arab Saudi. Selain itu terminal tersebut juga dapat menampung jamaah sebanyak 94 juta orang per tahun. Keberadaan Terminal Khusus Haji dan Umroh diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah dengan sejumlah fasilitas ruang tunggu yang nyaman dan luas serta memiliki jalur khusus untuk proses imigrasi. Pada musim haji 2025, Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji sebanyal 221.000 orang yang terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Cepi Teguh Pramayadi menyampaikan sejumlah kiat mengelola dalam menunda haid dengan obat hormon bagi calon jamaah haji perempuan.

"Supaya ibadahnya lancar, tidak terganggu oleh haid. Jadi yang perlu kita ketahui adalah kapan waktu tepat untuk meminum atau mengonsumsi obatnya," kata Cepi saat dihubungi Antara, Senin (6/5/2025).

Ia menyampaikan terdapat mekanisme untuk selama ibadah tidak haid. Biasanya yang umum dilakukan adalah menundanya dengan mengonsumsi obat hormon.

"Obat itu isinya hormon progesteron, tujuannya adalah membuat fase yang mestinya menstruasi jadi berubah fasenya sehingga tidak menstruasi atau ketunda haidnya," ujarnya.

Waktu yang tepat mengonsumsi obat hormon itu, Dokter Cepi mengatakan biasanya 14 hari sebelum datang haid berikutnya, atau pada hari ke-14 dari siklus menstruasi hari pertama. Untuk melihat hari atau menandai siklus haid bisa melalui aplikasi.

Ia mencontohkan "Misalkan seseorang nanti menstruasi berikutnya pada tanggal 30 Mei. Berarti minum obatnya dikurangin 14 hari dari tanggal 30. Jadi, mesti minum obatnya mulai dari tanggal 16 Mei," jelasnya.

Obat diminum sehari dua kali sampai selesai ibadahnya. Hal ini lantaran kalau masih ibadah, namun obatnya berhenti dikonsumsi, besoknya bisa menstruasi padahal masih belum selesai ibadahnya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |