Tips Gen Z Jadi Game Changer di Dunia Kerja yang Kompetitif

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah laju transformasi digital dan kemajuan teknologi seperti AI, dunia kerja berubah lebih cepat dari sebelumnya. Keterampilan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan telah berubah lebih dari 25 persen sejak 2015, dan diperkirakan akan meningkat hingga 65 persen pada 2030.

Bagi Gen Z yang sedang membangun karier, perubahan ini membuka peluang besar tapi juga menghadirkan tantangan baru yang menuntut kesiapan mental dan keterampilan yang semakin kompleks. Tak hanya hard skill seperti literasi digital dan kemampuan teknologi, Gen Z juga perlu memperkuat soft skill seperti kemampuan beradaptasi, menyelesaikan masalah, dan ketahanan menghadapi perubahan.

Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Langkah awal untuk dapat unggul di dunia kerja, baik untuk yang sedang mencari pekerjaan maupun yang sudah bekerja, adalah berani mengenali kelemahan dan potensi diri sendiri. Mulailah dengan evaluasi diri atau minta feedback jujur dari teman, mentor, atau rekan kerja.

Bagi yang sedang mencari kerja, proses ini bisa menjadi pondasi untuk membangun personal branding dan mengasah keterampilan yang masih perlu ditingkatkan. Sementara bagi yang sudah bekerja, evaluasi rutin bisa membantu keluar dari zona nyaman, dan meningkatkan performa. 

Dengan membiasakan diri mengevaluasi dan berkembang secara konsisten, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan, belajar dari kegagalan, dan terbiasa mencari solusi secara proaktif.

Selain itu, pola pikir adaptif bukan hanya soal mampu menyesuaikan diri, tetapi juga memiliki inisiatif untuk memulai perubahan. Untuk bertahan dan berkembang di dunia kerja, kamu perlu membangun mentalitas yang fleksibel dan siap menghadapi perubahan, baik dalam cara kerja, teknologi, maupun budaya perusahaan.

Chief Financial Officer Superbank Melisa Hendrawati mengatakan pemanfaatan teknologi yang tepat dan strategi yang matang dapat menjadi pondasi penting dalam memperkuat daya saing lembaga keuangan. 

"Di Superbank, kami mendorong tim untuk terus belajar, mengambil inisiatif, dan menciptakan solusi nyata yang berdampak—nilai-nilai ini menjadi pondasi penting untuk sukses di era yang serba digital saat ini," ujarnya melalui keterangan, Selasa (6/5/2025).

Melisa memainkan peranan penting dalam proses rebranding Superbank, yang sebelumnya merupakan bank konvensional lokal menjadi bank dengan layanan digital. Superbank menjadi bank dengan layanan digital dengan pertumbuhan pesat, melayani lebih dari 3 juta nasabah per Maret 2025. 

Berbekal pengalaman panjang di sektor perbankan dan fintech, Melisa berhasil mendorong inovasi dan memimpin tim dalam merancang layanan berbasis teknologi yang lebih relevan dan kompetitif.

Kemudian, meningkatkan keahlian kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk tetap kompetitif di era digital. Kabar baiknya, saat ini ada banyak pilihan dan akses yang mudah untuk mendapatkan pelatihan serta kursus di platform yang dapat kamu akses kapan dan dimana saja.

Platform seperti LinkedIn Learning menawarkan berbagai kursus profesional untuk mengembangkan keterampilan di berbagai bidang yang telah dikurasi oleh para ahli industri. Selain itu, ada Google Skillshop yang menyediakan pelatihan khusus untuk menguasai produk-produk profesional Google, seperti Google Ads dan Google Analytics. 

Pelatihan semacam ini sangat penting, karena meskipun teknologi Artificial Intelligence (AI) mampu mengotomatisasi banyak tugas teknis, keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, dan problem-solving tetap menjadi keunggulan manusia yang tidak tergantikan oleh mesin.

Read Entire Article
Politics | | | |