Uji Klinik Fase I Vaksin Inhalasi Tuberkulosis di Indonesia Resmi Dimulai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji Klinik Fase I vaksin inhalasi tuberkulosis (TB) di Indonesia resmi dimulai. Vaksin booster tuberkulosis melalui inhalasi ini merupakan vaksin berbasis adenovirus rekombinan tipe 5 manusia. Vaksin ini menjadi vaksin penguat TB inovatif secara global yang ditujukan bagi populasi yang telah menerima vaksin Bacillus Calmette–Guérin (BCG).

Uji Klinik Fase I vaksin inhalasi tuberkulosis dilakukan PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) bersama CanSino Biologics Inc. Peresmian pelaksanaan uji klinis ini berlangsung di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Benyamin Paulus Octavianus dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Prof Taruna Ikrar.

Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana mengatakan melalui kolaborasi tersebut, ia berupaya menghadirkan generasi baru vaksin tuberkulosis yang dirancang untuk mencegah penyebaran penyakit TB di Indonesia. Pelaksanaan Uji Klinik Fase I ini merupakan langkah penting dalam pengembangan vaksin TB inovatif yang ke depannya akan diproduksi secara lokal.

"Langkah ini sejalan dengan komitmen kami menghadirkan vaksin dan produk biologi yang berkualitas tinggi, terjangkau, serta inovatif bagi masyarakat Indonesia,” ujar Nathan dalam siaran pers, Kamis (13/11/2025).

Wakil Menteri Kesehatan Benyamin Paulus Octavianus menegaskan bahwa pemberantasan tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu prioritas nasional yang mendapatkan perhatian langsung dari Presiden Prabowo. Pemerintah tengah memperkuat kolaborasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat eliminasi TBC di Indonesia.

Uji klinis Fase I vaksin TB dengan metode inhalasi ini menjadi langkah strategis dalam upaya mewujudkan Indonesia bebas TBC pada 2030. Menurut Benyamin, dukungan penuh dari Badan POM untuk uji klinis vaksin TB inhalasi ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat upaya eliminasi TBC di Indonesia.