REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan peringatan milad ke-70, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) secara resmi meluluskan 1.186 mahasiswa dalam prosesi Wisuda Program Doktor Ke-12, Magister Ke-50, Spesialis Ke-7, dan Sarjanah Ke-81.
Prosesi wisuda dilaksakan di Audiotorium KH Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia UMJ, Rabu-Kamis, 21-22 Mei 2025.
Sebanyak 1.186 lulusan tersebut berasal dari 10 Fakultas dan Sekolah Pascasarjana UMJ, yang terdiri atas 10 lulusan Program Doktor, 213 Program Magister, 41 Program Spesialis, dan 922 Program Sarjana. Rangkaian prosesi wisuda kali ini dilaksanakan dalam tiga sesi.
Sesi pertama Rabu (21/5), diikuti 415 wisudawan dari Fakultas Pertanian (FTan), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK). Prosesi wisuda berlangsung khidmat dan tertib, disaksikan pimpinan universitas, civitas academica, orang tua serta tamu undangan.
Rektor UMJ, Prof Dr Ma’mun Murod, M.Si menyampaikan apresiasi dan rasa bangga ke seluruh lulusan yang berhasil menyelesaikan pendidikan di UMJ. Secara khusus, ia memberi pesan inspiratif kepada wisudawan program sarjana soal proses dalam kehidupan.
“Hidup adalah proses dan anak-anak Bapak dan Ibu sekalian saat ini sedang dalam proses. Dalam Islam yang dilihat bukan semata hasil akhir tetapi prosesnya. Maka biarkanlah anak-anak kita berproses dengan sungguh-sungguh, melalui ikhtiar langit dan ikhtiar bumi,” pesannya.
Lebih lanjutnya, Rektor UMJ juga menekankan proses yang dijalani tidak boleh bersifat biasa-biasa saja, melainkan membutuhkan keseriusan dan komitmen yang kuat.
Guru Besar Ilmu Politik ini juga mengingatkan nilai akademik atau transkip nilai (IPK) hanya menyumbang 25 persen terhadap keberhasilan di masa depan.
Sedang 75 persen lainnya ditentukan karakter, integritas, kepemimpinan dan hubungan yang baik dengan Allah dan sesama (hablum minallah wa hablum minannas).
Maka, tidak ada kata terlambat baik para wisudawan untuk terus belatih dan memperkuat nilai-nilai tersebut, karena itu bagian dari ikhtiar dalam berproses.
Senada dengan hal tersebut, perwakilan Badan Pembina Harian (BPH) UMJ, Dr Rizal Sukma menegaskan, keberhasilan UMJ meraih akreditasi Unggul bukan semata-mata karena dosen dan kinerja institusi, juga karena kontribusi nyata mahasiswa dan alumni.
Rizal menyampaikan kebahagiaannya menyaksikan momen wisuda, yang merupakan simbol keberhasilan dari proses panjang yang dijalankan dengan penuh dedikasi oleh para wisudawan. Ia berharap ilmu mereka dapat di UMJ menjadi fondasi awal dan key resource untuk proses yang akan dilalui selanjutnya.
Sementara itu, Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Moh Mudzakkir, S.Sos, MA, Ph.D mengapresiasi orang tua yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya kepada UMJ.
Mudzakkir menegaskan UMJ sebagai kampus tertua dan pertama di Indonsia, telah memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan pendidikan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.
Ia juga berpesan kepada wisudawan agar ilmu yang diperoleh tidak hanya disimpan, tetapi diamalkan dalam kehidupan nyata. “Ilmu yang tidak diamalkan ibarat pohon yang tidak berbuah. Maka, wisuda ini bukanlah akhir, tetapi merupakan awal dari proses pengabdian,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, UMJ memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi dari masing-masing jenjang pendidikan.
Pada Program Magister, penghargaan diberikan kepada Novi Mega Lestari dari Program Studi Pendidikan Dasar (FIP) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00. Dari Program Spesialis, prestasi terbaik pertama diraih oleh Erni Rahmawati dari Program Studi Spesialis Keperawatan Komunitas (FIK), dengan IPK 4.00.
Sementara itu, untuk Program Sarjana, penghargaan diberikan kepada Rezky Nur Azi dari Program Studi Agroteknologi (FTan) dengan IPK 3.77, dan Adinda Aghma Syifa dari Program Studi Keperawatan (FIK) dengan IPK 3.79.
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi dan pencapaian akademik para lulusan, sekaligus dorongan untuk terus berkarya dan mangamalkan ilmu di tengah masyarakat.