Urgensi Pendidikan Karakter di Pasca Pandemi

7 hours ago 3

Image Kabar Yogyakarta

Riset dan Teknologi | 2025-05-09 19:32:39

Pendidikan karakter merupakan bagian penting dalam proses pendidikan di bangku sekolah dasar. Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang memiliki tujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik, di mana di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.

Jadi, pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dan penerapan ajaran agama dalam keseharian siswa. Ini berarti bahwa nilai-nilai moral dan agama adalah basis dari pendidikan karakter.

Pendidikan karakter selama ini merupakan bagian integral dari sistem Pendidikan yang ada di sekolah Muhammadiyah. Melalui Pendidikan aklak dan budi pekerti yang melakt pada semua mata pelajaran yang diajarkan.

Dalam situasi normal, pembelajaran dilakukan dengan tatap muka. Model pendidikan tatap muka memudahkan membangun pendidikan karakter siswa, baik saat di sekolah maupun di rumah. Yang perlu kita pahami adalah bahwa Pendidikan karakter bukan hanya sekolah, namun juga melekat dengan aktivitas siswa di rumah. Dengan demikian orang tua juga harus berperan.

Sebagai contoh dari pendidikan karakter adalah ketika siswa baru datang ke sekolah berjabat tangan dengan guru, rukun dan bekerja sama dengan sesama siswa, aktif dalam piket kebersihan kelas, melaksanakan sholat jamaah di sekolah secara tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya.

Ketika pandemi datang, semua aktivitas ini tidak bisa dilakukan lagi. Siswa harus berada di rumah, karena tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan belajar mengajar dilakukan jarak jauh, terutama dengan menggunakan teknologi digital. Ini mengakibatkan berbagai aktivitas pendidikan karakter di atas tidak bisa diterapkan lagi.

Pasca pandemi, kita dihadapkan pada adaptasi baru. Para siswa yang berasal dari era pandemi, menghadapi pembelajaran dalam situasi normal. Maka tantangannya menjadi berbeda.

Nurudin dalam bukunya yang berjudul Komunikasi dan Pendidikan Karakter (2018) menyebutkan bahwa komunikasi secara langsung lebih memiliki dimensi kemanusiaan dibandingkan komunikasi melalui media. Apa yang dinyatakan oleh Nurudin ini sangat aktual dalam kondisi kekinian.

Selain itu, Widya Yutanti dalam artikelnya yang berjudul Pendidikan yang Humanis, yang dimuat di Jurnal Pedagogi Volume. 1 Tahun 2020, juga menyatakan bahwa dalam pendidikan perlu ada sisi kemanusiaan. Hasil penelitian Widya Yutanti ini relevan dengan kondisi yang ada saat ini.

Kedua, memanfaatkan media digital untuk pendidikan karakter. Ini bisa dilakukan dengan membuat konten digital, baik dalam format teks, gambar, audio, maupun audio-video yang berisi pendidikan karakter. Muatan pendidikan karakter ini bisa dilekatkan dengan materi pembelajaran, contohnya dalam video pembelajaran, guru bisa mengawali dulu sebentar dengan nasehat kepada anak-anak tentang melaksanakan protokol kesehatan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga

Dengan solusi-solusi di atas atas pendidikan karakter di pasca pandemi akan tercapai. Bagaimanapun juga karakter adalah aspek utama pendidikan.

Ahmad Darwis

(Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |